Biografi Singkat Ibn al-Jawzi : Profil, Pendidikan, Guru, Murid, dan Karya

Ibn al-Jawzi

Biografi Ibn al-Jawzi | Profil Ibn al-Jawzi | Pendidikan Ibn al-Jawzi | Guru Ibn al-Jawzi | Murid-Murid Ibn al-Jawzi | Karya Ibn al-Jawzi | Pandangan Ulama Tentang Ibn al-Jawzi | Referensi | Wislahcom |

Biografi Ibn al-Jawzi

Nama lengkap Ibn al-Jawzi adalah Abu Faraj Abdurrahman ibn Muhammad ibn ‘Ali ibn al-Jawzi .

Dalam sumber lain disebutkan nama lengkap beliau yaitu: Jamaluddin ‘Abdurrahman ibn ‘Ali ibn Muhammaad ibn ‘Ali ibn ‘Abidillah ibn ‘Abdillah ibn Hamady ibn Ahamad ibn Muhammad ibn Ja’far ibn Abdillah ibn Qasim ibn Muhammad ibn ‘Abdillah ibn ‘Abdurrahman ibn Qasim ibn Muhammad ibn Abi Bakar al-Siddiq r.a, al-Qursy al-Taimy al-Bikry al-Baghdady.


Ibn al-Jawzi merupakan seorang imam yang hafiz dan banyak menghasilkan karya yang sangat masyhur dalam berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, hadis, fiqih, politik, tasawuf, sejarah, kedokteran, dan selainnya.

Sejarah kelahirannya, para ahli sejarah berbeda-beda terkait tahun kelahiran Ibn al-Jawzi,disebutkan bahwa ia lahir di kota Baghdad pada tahun 508 H atau 510 H. Orang tuanya meninggal saat ia berusia 14 tahun. Dalam sumber lain 3 tahun.  

Al-Hafiz Shamsuddin Muhammad ‘Ali (w.945 H) menyebutkan, bahawa Ibn al-Jawzi lahir perkiraan pada tahun 508 H atau 510 H, dan pertama dikenalnya pada tahun 516 H.

Dalam refensi lain disebutkan, bahwa Ibn al-Jawzi lahir di Kota Baghdad di desa Darbhabib, dan terjadi perbedaan tentang tahun lahirnya yaitu antara 508 H dan 512 H, sementara ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 3 tahun, kemudian oleh ibunya dititipkan kepada pamannya.

Keluarga Ibn al-Jawzi adalah pedagang tembaga, ditemukan keterangan dalam sebagian percetakan lama, Ibn al-Jawzi dijuluki sebagai “Ibn al-Jawzi al-Safar”.

Ibn al-Jawzi meninggal pada malam jum’at waktu salat ‘isa’ pada tanggal 12 bulan suci Ramadhan tahun 597 H atau 1201 M di kota Baghdad, setelah sakit selama lima hari7 dan janazahnya dibawa dan disaksikan oleh orang banyak yang saling berdesakan, sampai menjelang waktu berbuka puasa, jenazah Ibn al-Jawzi dikebumikan dipemakaman Bab Harb disebalah barat kota Baghdad di samping ayahnya dan berdekatan dengan Imam Ahmad ibn Hanbal.

Pendidikan dan Keilmuan Ibn al-Jawzi

Karena orang tuanya meninggal saat ia berusia 3 tahun, lalu ia dibawa oleh bibiknya ke masjid pamannya yaitu al-Hafiz Abi al-Fadal Muhammad ibn Nasir dan belajar dengannya dan mendengar hadis darinya, dan juga Ibn al-Jawzi hafal al-Qur’an dari semua imam qira’at, Ibn al-Jawzi juga berkata “Saya sangat mencintai ilmu dari sejak saya kecil, maka saya sangat sibuk denganya”.

Ibn Kathir berkata bahwa Ibn al-Jawzi merupakan anak yang saleh, tidak ada sesuatu yang tercampur atas dirinya, ia tidak memakan dari suatu yang subhat (tidak jelas), dan tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk salat jum’at dan ia tidak gemar bermain dengan teman sebaya.

Semangat dalam belajar, Ibn al-Jawzi mengungkapkan bahwa “Saya Sewaktu muda membawa roti kering sebagai bekal dalam belajar hadis, kemudian saya duduk dideket sungai yang mengalir, saya tidak memakan roti kecuali kalau sudah sore, dan setiap kali makan sedikit dari roti tersebut, saya langsung meminum air sungai itu, dan mata saya pergunakan untuk tidak melihat kecuali untuk memperoleh pengetahuan.


Ibn al-Jawzi menceritakan keadaannya kepada anaknya “Sesungguhnya saya megikuti keinginanku untuk berdiam diperpustakaan selama enam tahun, dan saya berteman dengan orang yang lebih tua (senior), sehingga kemampuan akal saya bertambah menurut pandangan guru. Dan saya tidak memiliki waktu untuk bermain dijalan dengan teman sebaya, dan tidak pernah tertawa lepas yang sampai berlebihan. Sampai usia saya kira-kira tujuh tahun saya gemar untuk menghadiri majelis-majelis. Dan saya tidak pernah meninggalkan seminar dalam suatu ruang publik, tetapi saya menemui Muhaddith dan bercakap-cakap, kemudian saya menghafal semua yang saya dengar, dan saya kembali kerumah untuk mencatatnya”.

Guru Ibn al-Jawzi

Disebutkan dalam kitab al-Mashayikh guru Ibn al-Jawzi sebanyak 83-89 orang, dan diantara guru yang terkenal, yaitu:

1. Abu al-Fadl Muhammad ibn Nasr.

2. Mauhub ibn Ahmad al-Jauliqy;

3. Abu BakarAhmad ibn Muhammad ibn Ahmad al-Dinury;

4. Abd al-wahhab ibn Mubarak al-‘Anmaty;

5. Habahtullah Muhammad ibn al-Husin;

6. Abu Hasan ‘Ali ibn ‘Abdul Wahid al-Dinury;

7. Abu Ghalib ‘Ahmad ibn Hasan;

 8. Ibn al-Banna’;

9. Abu Hasan ‘Ali ibn ‘Abidillah al-Zaghuni;

10. Abu Muhammad ‘Abdullah ibn ‘Ahmad;

11. Ibn al-Khashab;

12. Abu Mansur Mauhub ibn ‘Ahmad al-Jawaliqi.

Murid-Murid Ibn al-Jawzi

Ibn al-Jawzi merupakan ulama yang sangat masyhur tentu ia memiliki banyak murid yang belajar kepadanya, diantara muridnya yaitu:

1. Purtranya Muhyi al-Din.

2. Shamsuddin Yusuf ibn Quzghaly.

3. Ibn al-Dabithy.

4. Ibn al-Najar.

5. Ibn Khalil.

6. Al-Taqy al-Ya’dany.

7. Ibn ‘Abd al-Da’im.

8. Najib Abd al-Latif. Adapun murid Ibn al-Jawzi yang melalui jalur ijazah yaitu:

9. Syams al-Din ibn Abi Umar.

10. Fakhar ‘Ali al-Bukhary,

11. ‘Ahmad ibn Salamah al-Hadad.

12. Qatib ‘Ahmad ibn ‘Abdussalam al-‘Asruny.

13. Khadir ibn Hamuyih al-Juwainy.

Karya-karya Ibn al-Jawzi

Berikut adalah karya-karya dari Ibn al-Jawzi :

1. Istadrak al-Ustad Muhammad Baqir;

2. Al-Misbah al-Madi’ Fi Khalafah al-Mustady’;

3. Jami’ al-Masanid Bi Ahlas al-Asanid;

4. Al-Hada’iq Fi ‘Ilm al-Hadith Wa al-Zahdiyat, kibab ini berjumlah 34 juz.

5. Al-Tahqiq Fi Ahadith al-Ta’liq, kitab ini merupakan bagian dari juz

pertama dari kitab al-Hada’iq.

6. Al-Mawdu’at Min al-Ahadith al-Marfu’at.

7. Al-Kashfu Li Mushkil al-Sahihain.

8. Al-Duafa’ Wa al-Matrukin.

9. Ikhbar ‘Ahl al-Ruskh Fi al-Fiqih Wa al-Tahdith Bimiqdar al-Mansukh

Min al-Hadith.

10. Al-Fawaid ‘An al-Suyukh

11. Al-Alqab, berupa manuskrip.

12. Manaqab Ashab al-Hadith:

13. Mashayikh Ibn al-Jawzi.

14. Bayan al-Khata’ Wa al-Sawab ‘An Ahadith al-Shihab;

15. Gharib al-Hadith

Related posts