Surah Al ‘Alaq Rumi | Surah Al ‘Alaq Arab | Maksud Surah Al ‘Alaq | Juzuk 30 |
Bacaan Surah Al ‘Alaq (Teks Arab)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ ﴿العلق:١
خَلَقَ الْإِنسٰنَ مِنْ عَلَقٍ ﴿العلق:٢
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿العلق:٣
الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿العلق:٤
عَلَّمَ الْإِنسٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿العلق:٥
كَلَّآ إِنَّ الْإِنسٰنَ لَيَطْغَىٰٓ ﴿العلق:٦
أَن رَّءَاهُ اسْتَغْنَىٰٓ ﴿العلق:٧
إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰٓ ﴿العلق:٨
أَرَءَيْتَ الَّذِى يَنْهَىٰ ﴿العلق:٩
عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ ﴿العلق:١۰
أَرَءَيْتَ إِن كَانَ عَلَى الْهُدَىٰٓ ﴿العلق:١١
أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَىٰٓ ﴿العلق:١٢
أَرَءَيْتَ إِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ ﴿العلق:١٣
أَلَمْ يَعْلَم بِأَنَّ اللهَ يَرَىٰ ﴿العلق:١٤
كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِ ﴿العلق:١٥
نَاصِيَةٍ كٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ ﴿العلق:١٦
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُۥ ﴿العلق:١٧
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ ﴿العلق:١٨
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِب ﴿العلق:١٩
Bacaan Surah Al ‘Alaq Rumi
- iqra` bismi rabbikallażī khalaq
- khalaqal-insāna min ‘alaq
- iqra` wa rabbukal-akram
- allażī ‘allama bil-qalam
- ‘allamal-insāna mā lam ya’lam
- kallā innal-insāna layaṭgā
- ar ra`āhustagnā
- inna ilā rabbikar-ruj’ā
- a ra`aitallażī yan-hā
- ‘abdan iżā ṣallā
- a ra`aita ing kāna ‘alal-hudā
- au amara bit-taqwā
- a ra`aita ing każżaba wa tawallā
- a lam ya’lam bi`annallāha yarā
- kallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyah
- nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
- falyad’u nādiyah
- sanad’uz-zabāniyah
- kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtarib
Maksud Surah Al ‘Alaq
[1] Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekalian makhluk),
[2] Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku;
[3] Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, –
[4] Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, –
[5] Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
[6] Ingatlah! Sesungguhnya jenis manusia tetap melampaui batas (yang sepatutnya atau yang sewajibnya),
[7] Dengan sebab ia melihat dirinya sudah cukup apa yang dihajatinya.
[8] (Ingatlah) sesungguhnya kepada Tuhanmu lah tempat kembali (untuk menerima balasan).
[9] Adakah engkau nampak (baiknya) orang yang melarang (dan menghalang) –
[10] Seorang hamba Allah apabila ia mengerjakan sembahyang?
[11] Adakah engkau nampak (buruknya) jika ia berada di atas jalan yang betul? –
[12] Atau ia menyuruh orang bertaqwa (jangan melakukan syirik)?
[13] Adakah engkau nampak (terlepasnya dari azab) jika ia mendustakan (apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad kepadanya) serta ia berpaling ingkar?
[14] Tidakkah ia mengetahui bahawa sesungguhnya Allah melihat (segala amal perbuatannya dan membalasnya)?
[15] Jangan sekali-kali berlaku derhaka! Demi sesungguhnya jika ia tidak berhenti (dari perbuatannya yang buruk itu), nescaya Kami akan menyentap ubun-ubunnya (dan menyeretnya ke dalam neraka), –
[16] Ubun-ubun (orang) yang berdusta, yang bersalah.
[17] Kemudian biarlah ia memanggil kumpulannya (untuk menyelamatkannya),
[18] Kami pula akan memanggil malaikat Zabaniyah (untuk menyeksanya)!
[19] Ingatlah! Janganlah engkau (wahai Muhammad) menurut kehendaknya, dan (sebaliknya) sujudlah dan dampingkanlah dirimu kepada Allah (dengan taat dan beramal soleh)!