Rangkuman Materi Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Rangkuman Materi Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam Kelas 3 Kurikulum Merdeka
Rangkuman Materi Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam Kelas 3 Kurikulum Merdeka

WISLAH.COM – Tulisan berjudul “Rangkuman Materi Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam Kelas 3 Kurikulum Merdeka” ini memuat rangkuman tentang keyakinan dan praktik keagamaan masyarakat Arab sebelum datangnya agama Islam. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai latar belakang agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Arab pada masa itu.

Artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yang akan membahas berbagai aspek keagamaan masyarakat Arab pra-Islam, mulai dari pengenalan agama Hanif yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim a.s., hingga penyimpangan yang terjadi akibat pengaruh dari luar. Selain itu, juga akan dijelaskan berbagai kepercayaan dan penyembahan yang dilakukan oleh masyarakat Arab pada masa Jahiliah.

A. Agama yang Dianut Masyarakat Arab Sebelum Islam


Dalam sejarah lampau, masyarakat Arab sudah mengenal nama Allah sebagai sesuatu yang layak disembah dan zat yang maha terpuji. Ajaran ini adalah agama tauhid (agama Hanif) yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s. kemudian dilanjutkan oleh puteranya Nabi Ismail a.s. Perjalanan hidup Nabi Ibrahim bersama istrinya Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail a.s. membuahkan sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang sampai sekarang terpelihara, seperti Ka’bah, maqam Ibrahim, Hijr Ismail, dan peristiwa qurban. Bahkan proses perjalanan kehidupan keluarga ini diakui oleh umat Islam dalam salah satu rukun haji.

Namun, berawal dari seorang bernama Amru bin Luhai, seorang pembesar suku Khuza’ah, yang melakukan perjalanan ke daerah Balqa di negeri Syam (Suriah). Dia melihat penduduk kota Syam melakukan ibadah dengan menyembah berhala. Dia tertarik untuk mempelajari dan mempraktikkannya di Makkah, sehingga terciptalah penyimpangan dari ajaran Hanif yang telah lama dibawa oleh Nabi Ibrahim. Zaman sebelum datangnya agama Islam kepada bangsa Arab disebut zaman Jahiliah, artinya zaman kebodohan atau kegelapan. Manusia pada zaman itu tidak menggunakan akal pikirannya untuk mengikuti ajaran yang benar, melainkan hanya mengikuti keinginan nafsu dan kesenangannya.

B. Kepercayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam

1. Menyembah Berhala

Masyarakat Arab pra-Islam sangat dipengaruhi oleh penyembahan berhala. Patung berhala yang diberi nama Hubal diletakkan di Ka’bah, dan Hubal menjadi pimpinan berhala lainnya seperti Latta, `Uzza, dan Manāt. Hubal, berhala yang terbuat dari batu akik berwarna merah dan berbentuk manusia, ditempatkan di Ka’bah. Latta, berhala yang paling tua, ditempatkan di Thaif, ‘Uzza di Wadi Nakhlah, Hijaz, dan Manat di Yathrib (Madinah). Amru bin Luhay mengajarkan masyarakat Makkah cara menyembah berhala, sehingga masyarakat percaya bahwa berhala adalah perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Sejak itu, mereka mulai membuat berhala-berhala hingga mencapai 360 berhala yang diletakkan mengelilingi Ka’bah.


2. Menyembah Bintang

Ada masyarakat Arab Jahiliah yang percaya bahwa benda-benda di angkasa seperti matahari, bulan, dan bintang mempunyai kekuatan. Oleh karena itu, mereka memuja dan menyembah benda-benda tersebut. Mereka menengadahkan tangan ke langit seraya bermohon agar diberi rezeki dan keselamatan.

3. Menyembah Malaikat

Sebagian masyarakat Arab memuja malaikat. Mereka percaya malaikat adalah putra-putri Tuhan, sehingga mereka menyembahnya seperti menyembah Tuhan. Padahal, malaikat hanyalah salah satu ciptaan Allah Swt. yang hanya melaksanakan tugas yang ditugaskan oleh-Nya. Oleh sebab itu, malaikat bukanlah Tuhan yang harus disembah dan bukan pula putra-putri Tuhan.

4. Menyembah Jin, Roh, dan Hantu

Pemujaan terhadap jin, roh, dan hantu dilakukan dengan mengurbankan hewan ternak. Hewan itu dipersembahkan kepada jin, roh, atau hantu agar menyelamatkan mereka dari bencana dan tidak mengganggu. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari Ibnu Abbas, yang menyebutkan bahwa patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh a.s. disembah pula di kalangan bangsa Arab setelah itu. Patung-patung tersebut dibuat untuk menghormati roh-roh orang saleh di zaman Nabi Nuh a.s., dan setelah mereka wafat, setan membisikkan kaum yang saleh untuk membuat patung-patung tersebut di tempat-tempat pertemuan dan menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. Dari situlah, penyembahan terhadap berhala-berhala dan roh-roh leluhur mulai.

Penutup

Melalui rangkuman ini, kita dapat memahami bahwa sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab memiliki berbagai kepercayaan dan praktik keagamaan yang beragam. Agama Hanif yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s. dan dilanjutkan oleh Nabi Ismail a.s. menjadi dasar dari ajaran tauhid di Arab. Namun, penyimpangan terjadi akibat pengaruh dari luar, seperti penyembahan berhala yang diperkenalkan oleh Amru bin Luhai. Kepercayaan-kepercayaan lain seperti penyembahan bintang, malaikat, jin, roh, dan hantu juga berkembang di kalangan masyarakat Arab pra-Islam. Pengetahuan ini penting untuk memahami latar belakang keagamaan masyarakat Arab sebelum datangnya Islam dan bagaimana Islam kemudian membawa perubahan besar dalam kehidupan mereka.

Related posts