Memahami Kohesi dan Koherensi dalam Teks Deskripsi (Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Memahami Kohesi dan Koherensi dalam Teks Deskripsi | Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 | Bab 1 | SMP | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Memahami Kohesi dan Koherensi dalam Teks Deskripsi

Kohesi dan koherensi adalah dua konsep yang mendasar dalam membentuk struktur dan pemahaman yang baik dalam sebuah teks tulisan. Kohesi merujuk pada kesatuan internal antara berbagai elemen kalimat, sementara koherensi mengacu pada kelogisan dan hubungan makna antara kalimat-kalimat dalam teks. Dalam konteks teks tulisan, kedua konsep ini berperan penting dalam memastikan informasi tersampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Kohesi, sebagai elemen pertama yang penting dalam sebuah teks, menekankan pada integrasi dan aliran yang harmonis antara kalimat-kalimat. Dengan kohesi yang baik, sebuah teks akan memiliki satu gagasan utama yang dikuatkan oleh informasi-informasi pendukung. Penekanan pada hubungan erat antara kalimat-kalimat dan penggunaan kata-kata yang merujuk pada kalimat sebelumnya menjaga aliran pikiran yang konsisten. Misalnya, penggunaan kata ganti orang atau kata ganti tunjuk membantu menghindari repetisi kata dan menjaga keterhubungan antara kalimat-kalimat.



Koherensi, sebagai konsep kedua, menekankan pada keterkaitan makna antara kalimat-kalimat dalam teks. Dalam upaya mencapai koherensi, kalimat-kalimat diarahkan untuk saling berkaitan dan memperkuat makna satu sama lain. Pengulangan makna atau pengulangan informasi dari kalimat sebelumnya membantu membangun suatu pola yang saling mendukung. Selain itu, penggunaan konjungsi antarkalimat seperti “oleh karena itu” juga membantu pembaca memahami hubungan sebab-akibat dan urutan peristiwa dalam teks.

Dalam rangka mengilustrasikan kohesi dan koherensi, contoh paragraf yang memenuhi dan tidak memenuhi kedua konsep ini dapat diberikan. Contoh paragraf pertama menunjukkan penggunaan kohesi yang baik dengan aliran pikiran yang terjaga dan rujukan yang konsisten antara kalimat-kalimat. Sebaliknya, contoh paragraf yang kedua menggambarkan kekurangan koherensi, di mana makna kalimat-kalimat tidak berkaitan secara jelas dan aliran pikiran terasa terputus-putus.

Dalam kesimpulan, kohesi dan koherensi memiliki peran sentral dalam membentuk teks tulisan yang efektif. Kohesi membantu membangun hubungan antara kalimat-kalimat, sedangkan koherensi mengarahkan pada keterpaduan makna di seluruh teks. Kombinasi yang baik antara kedua konsep ini memberikan hasil akhir yang jelas, teratur, dan mudah diikuti oleh pembaca.

Related posts