Apa yang Dikatakan Guru dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan

Apa yang Dikatakan Guru dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan
Apa yang Dikatakan Guru dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan

WISLAH.COM – Tulisan berjudul “Apa yang Dikatakan Guru dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan” ini menjawab pertanyaan seputar bagaimana guru berkomunikasi dengan siswa pada tiga tahap penting dalam pengelolaan kelas: menstabilkan identitas, validasi tindakan, dan mencari keyakinan. Dalam konteks ini, guru berperan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa dengan pendekatan yang penuh empati dan pemahaman. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai apa yang dikatakan guru dalam setiap tahap tersebut.

A. Menstabilkan Identitas

Menstabilkan identitas di dalam kelas adalah tentang menciptakan rasa aman dan pemahaman di antara siswa mengenai bagaimana mereka berperan dalam situasi yang sedang terjadi. Dalam konteks ini, guru berfokus pada penyelesaian masalah secara kolektif tanpa mencari kambing hitam.

  1. Pendekatan Non-Konfrontatif
    Ketika situasi konflik atau masalah muncul, guru tidak langsung menuduh atau menyalahkan. Sebaliknya, mereka cenderung menggunakan pernyataan yang menenangkan seperti, “Baiklah, Bapak di sini bukan untuk mencari siapa yang salah. Bapak di sini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini.” Pernyataan ini membantu siswa merasa dihargai dan terlibat dalam proses pemecahan masalah, sekaligus membangun identitas mereka sebagai bagian dari komunitas kelas yang bekerja sama.
  2. Menciptakan Lingkungan Aman
    Dengan menghilangkan rasa takut terhadap hukuman dan menekankan pada kolaborasi, guru menciptakan lingkungan di mana siswa merasa aman untuk berbicara dan berkontribusi. Ini sangat penting dalam membangun rasa identitas yang positif di kelas.
  3. Pendekatan Reflektif
    Guru juga menggunakan teknik reflektif untuk membantu siswa memahami dampak tindakan mereka. Misalnya, “Mari kita semua berpikir bersama tentang bagaimana kita bisa membuat kelas ini lebih baik untuk semua orang.” Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengevaluasi dan memahami peran mereka dalam komunitas kelas.

B. Validasi Tindakan

Validasi tindakan adalah proses di mana guru mengakui dan memahami alasan di balik perilaku siswa. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan menghargai perspektif siswa.



  1. Mengakui Perasaan dan Alasan
    Dalam situasi di mana siswa terlibat dalam perilaku tertentu, guru mungkin mengatakan, “Kalian pasti melakukan itu ada alasannya ya. Pasti seru ya main lempar-lemparan makanan begitu.” Dengan mengakui bahwa ada alasan di balik tindakan siswa, guru menunjukkan empati dan memahami bahwa perilaku mereka memiliki konteks yang perlu dipahami.
  2. Mendorong Diskusi Terbuka
    Validasi tindakan tidak hanya tentang mengakui alasan tetapi juga tentang membuka ruang bagi diskusi. Guru bisa melanjutkan dengan, “Mari kita bicarakan bagaimana kita bisa menemukan cara yang lebih baik untuk menyalurkan energi kalian tanpa membuat masalah.”
  3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa
    Dengan memvalidasi tindakan, guru membantu siswa merasa dihargai dan diterima. Ini juga membuka pintu bagi siswa untuk terlibat lebih aktif dalam mencari solusi yang lebih positif untuk situasi yang mereka hadapi.

C. Mencari Keyakinan

Mencari keyakinan melibatkan diskusi tentang nilai-nilai bersama dan keyakinan yang mendasari tindakan dan keputusan dalam kelas.

  1. Menetapkan Keyakinan Bersama
    Guru dapat mengatakan, “Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita. Apa yang kita percaya? Yang mana yang kalian belum tunjukkan?” Pernyataan ini mengajak siswa untuk merenungkan nilai-nilai yang mereka pegang dan bagaimana nilai-nilai tersebut diterjemahkan dalam tindakan sehari-hari mereka.
  2. Menghubungkan Keyakinan dengan Tindakan
    Dengan mendiskusikan keyakinan kelas, guru membantu siswa menghubungkan prinsip dan nilai-nilai mereka dengan perilaku yang diharapkan. Ini mendukung pengembangan identitas dan tanggung jawab pribadi di antara siswa.
  3. Menciptakan Komitmen Bersama
    Diskusi tentang keyakinan juga membantu menciptakan komitmen bersama terhadap norma-norma kelas. Dengan melibatkan siswa dalam proses ini, guru memastikan bahwa setiap siswa memiliki pemahaman dan keterlibatan dalam prinsip-prinsip yang membentuk budaya kelas.

Penutup:
Jadi jawaban singkat pertanyaan “Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?” adalah bahwa guru berfokus pada menciptakan lingkungan yang aman dan kolaboratif, mengakui dan memahami alasan di balik perilaku siswa, serta membangun dan menghubungkan nilai-nilai bersama dengan tindakan yang diharapkan. Melalui pendekatan ini, guru tidak hanya mengelola kelas dengan lebih efektif tetapi juga mendukung perkembangan pribadi dan sosial siswa dengan cara yang penuh empati dan konstruktif.

Related posts