WISLAH.COM – Simak penjelasan tentang “Taqabbalallahu Minna Waminkum Atau Minal Aidin Wal Faizin”. Mana ucapan Idul Fitri yang benar?
Ucapan Idul Fitri merupakan salah satu tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya.
Di tengah keceriaan dan kebahagiaan menyambut kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, seringkali kita dihadapkan pada dua ungkapan yang sering digunakan, yaitu “Taqabbalallahu minna wa minkum” dan “Minal Aidin Wal Faidzin”.
Namun, apakah kedua ungkapan ini memiliki makna dan kegunaan yang sama? Mari kita telaah lebih lanjut.
1. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum:
- Bahasa Arab: “تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ”
- Arti: “Semoga Allah menerima amal ibadah kami serta amal ibadah kalian semua.”
- Asal-usul: Ungkapan ini memiliki landasan kuat dalam sunnah Rasulullah SAW. Para sahabat menggunakannya ketika bertemu di Hari Raya Idul Fitri.
- Penggunaan: Ungkapan ini dianggap lebih tepat dan sesuai dengan ajaran agama.
Baca Juga: Kumpulan Chat Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk Saudara, Teman dan Pacar
2. Minal Aidin Wal Faidzin:
- Bahasa Arab: “مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ”
- Arti: “Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan meraih kemenangan.”
- Makna: Kata “kembali” di sini merujuk pada kembalinya manusia kepada fitrah, yaitu keaslian, kesucian, atau agama yang benar.
- Ketidaktepatan: Meskipun sering digunakan, kata “aidin” tidak ditemukan dalam Al-Qur’an. Namun, secara bahasa, “minal aidin” memiliki makna yang luas dan positif.
- Penting: Ungkapan ini kurang tepat jika digunakan di akhir bulan Ramadan. Ungkapan yang lebih sesuai adalah “Taqabbalallahu minna wa minkum”.
Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, penggunaan kedua ungkapan tersebut sebaiknya dilakukan dengan penuh makna dan kesadaran akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Meskipun ada perbedaan dalam makna dan asal-usulnya, kedua ungkapan tersebut merupakan wujud doa dan harapan kita untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan di hari yang fitri ini.
Selain itu, dalam menyikapi perbedaan ungkapan tersebut, penting bagi kita untuk menghargai keragaman budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat. Sebab, keberagaman itu sendiri merupakan anugerah yang harus dijaga dan dihormati demi terpeliharanya harmoni dan persatuan di tengah-tengah masyarakat.
Dengan demikian, mari kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan, sambil tetap memperkuat ikatan silaturahmi dan memperdalam makna keagamaan dalam setiap ungkapan dan tindakan yang kita lakukan. Semoga kita semua diberkahi dan mendapatkan ampunan di hari yang fitri ini. Taqabbalallahu minna wa minkum!