WISLAH.COM – Sholat Hajat adalah salah satu amalan sunnah yang banyak digemari oleh umat Islam. Karena sunnah ini, sangat spesifik fokus pada aktivitas meminta apapun pada Allah SWT, Tuhan pemiliik segalanya. Terutama permintaan yang sangat dibutuhkan.
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang terdapat dalam kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, yang artinya:
Dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang yang memiliki hajat (keinginan) kepada Allah atau kepada manusia, hendaklah dia berwudHu dengan menyempurnakan wudunya, lalu melaksanakan shalat dua rakaat, memuji kepada Allah, membaca shalawat kepada Nabi SAW.” (HR at-Tirmidzi)
Sholat Hajat umumnya dilakukan secara pribadi di rumah masing masing. Hal ini menciptakan hubungan yang sangat dekat antara hamda dan Sang Pencipta. Kedekatan ini, biasanya juga dilengkapi dengan Sholat Tajahud. Karena pelaksanaan Sholat Hajat biasanya dilakukan bersaman waktu dengan sholat Tahajud, di sepertiga akhir malam.
Secara praktis, Sholat Hajat dilakukan sebagai mana sholat sunnah pada umumnya, hanya niatnya saja yang berbeda.
اُصَليْ سُنةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillaahi ta’aala
Artinya: saya shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah.
Dan bacaan doa setelah Sholat Hajat adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِللِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَههُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Mahapenyantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, dan terpelihara dari semua dosa yang menjarah setiap kebaikan dan selamat dari semua dosa. Janganlah Engkau tinggalkan suatu dosa pun bagiku, melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula kesusahan melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula suatu keperluan yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau memastikan buatku, wahai Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.”
Sedangkan dalam doa setelah Sholat Hajat dalam teks latin:
Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil’arsyil-‘adzim. Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima magfiratika wal -‘ismata min kulli dzambin wal-ganiimata min kulli birrin was-salaamata min kulli istmin, laa tada’ lii dzanban illaa gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamar-raahimiin.
Imam an-Nawawi mengajurkan untuk lengkapi doa di atas dan doa yang diminta, dengan doa ini:
اللَّهُمَّ آتِنا في الدُّنْيا حَسَنَةً وفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma aatina fid-dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar
Artinya: “Ya Allah anugerahkan kebaikan kepadaku baik di dunia maupun di akhirat, dan jagalah aku dari siksa api neraka.”***
