Surah Az-Zumar Ayat 2 : Bacaan, Terjemah, Mufradat dan Isi Kandungan

Surah Az-Zumar Ayat 2 : Bacaan, Terjemah, Mufradat dan Isi Kandungan

Surah Az-Zumar Ayat 2 | Bacaan Surah Az-Zumar Ayat 2 | Terjemah Surah Az-Zumar Ayat 2 | Mufradat Surah Az-Zumar Ayat 2 | Isi Kandungan Surah Az-Zumar Ayat 2 | Wislahcom | Referensi |

Bacaan Surah Az-Zumar Ayat 2

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَۗ

Terjemah Surah Az-Zumar Ayat 2

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (al-Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.  



Mufradat Surah Az-Zumar Ayat 2

sesungguhnya Kami menurunkanاِنَّآ اَنْزَلْنَآ
dengan (membawa) kebenaranبِالْحَقِّ
maka sembahlah Allahفَاعْبُدِ اللّٰهَ
dengan memurnikan ketaatanمُخْلِصًا

Isi Kandungan Surah Az-Zumar Ayat 2

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt mewahyukan al-Qur’an kepada baginda Nabi berisikan rambu-rambu kehidupan menuju kebenaran mutlak. Rangkaian pesan yang telah termaktub di dalamnya, semuanya menawarkan aturan-aturan yang apabila umat manusia mengikutinya, maka keuntungan dan kebahagiaanlah yang akan didapatkannya. Aturan-aturan itu bersumber dari Tuhan Sang Pemilik alam semesta ini, yang sudah tentu menguasai segalanya dan tidak mungkin akan keluar dari jalan tersebut.

Dengan kekuasaan-Nya itulah manusia diperintah untuk menyembah-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Bahkan Dia memerintahkan Rasulullah Saw untuk menyampaikan berita ini kepada umat manusia termasuk meniadakan saingan atau tandingan bagi-Nya. Karena, jika ada makhluk yang berani menandingi-Nya, semua itu hanyalah anganangan yang mustahil akan tercapai. Semua yang ada di bumi dan di langit serta selain keduanya berada dalam kendali dan genggaman-Nya, jika Dia tidak menghendaki untuk ada dan berfungsi, maka pasti ia akan tiada dan hilang.

Dengan demikian, bagi yang menyadari bahwa Allah Swt tidak hanya Tuhan yang wajib disembah, namun Dia adalah Sang Pemilik dan Penguasa jagat raya ini termasuk isinya. Kesempatan mengabdi dengan ikhlas kepada-Nya tidak hanya dilakukan melalui sarana ibadah yang telah ditentukan (mahdhah) saja, tetapi semua rutinitas apapun itu jika diniatkan hanya semata-mata untuk memuliakan Allah Swt dan merendahkan diri kepada-Nya, maka kemuliaan hakiki akan dapat diraih. Dengan ikhlas inilah, derajat tertinggi seorang muslim akan mudah didapat yaitu derajat taqwa.

Related posts