Surah Al-Ikhlas : Bacaan, Mufrodat, Terjemah dan Isi Kandungan

Surah Al-Ikhlas : Bacaan, Mufrodat, Terjemah dan Isi Kandungan

Cari bahan referensi untuk menyelesaikan tugas sekolah, tentang materi Surah Al-Ikhlas yang berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah.

Wislah.com: hadir sebagai salah satu referensi untuk mempermudah mencari bahan tentang: Bacaan Surah Al-Ikhlas, Mufrodat Surah Al-Ikhlas, Terjemah Surah Al-Ikhlas dan Isi Kandungan Surah Al-Ikhlas.

Simak ulasan dibawah ini.


 

Bacaan Surah Al-Ikhlas

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“bismillahirrahmanirrahiim”

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

“qul huwallhu ahad(un)”

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

“allahus samad(u)”

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

“lam yalid wa lam yulad”

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

“wa lam yakul lahu kufuwanahad(un)”

 

Mufrodat Surah Al-Ikhlas

dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يُوْلَدْۙ

 katakanlah

قُلْ

dan tidak ada

وَلَمْ يَكُنْ

dialah Allah

هُوَ اللّٰهُ

bagi-Nya

لَّهٗ

yang Maha Esa 

اَحَدٌۚ


 kesetaraan

كُفُوًا

 tempat meminta segala sesuatu

الصَّمَدُۚ

dengan sesuatu apa pun

اَحَدٌ

 (Allah) tidak beranak

لَمْ يَلِدْ

 

Terjemah Surah Al-Ikhlas

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

  1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, yang maha Esa”
  2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
  3. (Allah) tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.
  4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

 

Isi Kandungan Surah Al-Ikhlas

Surah al-Ikhlas terdiri atas 4 ayat dan termasuk golongan surah Makiyyah. Surah al-Ikhlas dalam al-Qur’an berada pada nomor urut surah yang ke 112. Surah al-Ikhlas ini diturunkan sesudah surah an-Nas. Dinamakan al-Ikhlas yang artinya suci atau murni, karena surah ini sepenuhnya menegaskan tentang kemurnian ke-Esa-an Allah  subhanahu wata’ala. Allah itu Esa (tunggal) bukan satu, bukan dua dan tidak berbilang.

Adapun isi pokok dari surah Al-Ikhlas, yaitu:

  1. Penegasan tentang kemurnian keesaan Allah subhanahu wata’ala. Allah itu Ahad artinya Esa (tunggal). Kita harus men-Tauhid-kan (menge-Esa-kan) Allah dari segala ke-syirikan.
  2. Menolak segala macam ke-syirik-an artinya menyekutukan (menyamakan) Allah dengan Dzat lain. Adapun orang yang berbuat menyekutukan Allah itu disebut Musyrik.
  3. Orang yang syirik (menyekutukan Allah) itu dosanya tidak akan diampuni oleh Allah Swt meskipun dia itu ahli ibadah atau ahli dzikir.
  4. Allah Swt itu tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai orangtua.
  5. Dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya baik itu kekuasaannya, kerajaannya, kehebatannya dan lain sebagainya.

 

Sumber: Buku Guru & Buku Siswa Al-Qur’an Hadis Kelas III MI

 

Related posts