Sumber Frustasi | Jenis-jenis Konflik | Sumber Frustasi dan Jenis-jenis Konflik |
Setiap manusia niscaya pernah mengalami frustasi dan konflik, sehingga sumber frustasi dan jenis-jenis konflik amatlah beragam. Dalam rangka individu mencapai tujuan kadang-kadang atau justru sering individu menghadapi kendala, sehingga ada kemungkinan tujuan tersebut tidak tercapai, apabila tujuan tersebut tidak tercapai dan individu tidak mengerti dengan secara baik mengapa tujuan tersebut tidak tercapai, maka individu akan frustasi atau kecewa.
Baca Juga : Bimbingan Agama Islam : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Metode, dan Materinya
Individu yang mengalami frustasi dapat mengalami depresi, merasa bersalah, rasa takut dan sebagainya.
Sumber Frustasi
- Dari lingkungan, misal norma sosial yang ada, ini merupakan kendala yang dapat menimbulkan frustasi.
- Kemampuan yang ada dalam diri individu tidak sesuai, sehingga tidak bisa mencapai tujuan.
- Konflik antara motif-motif yang ada, dua motif atau lebih muncul berbarengan dan membutuhkan pemenuhan atau pemecahan.
Jenis-Jenis Konflik
Menurut Kurt Lewin ada 3 macam konflik motif, yaitu:
- Konflik angguk-angguk (approach-approach conflict). Konflik ini timbul karena adanya dua motif atau lebih yang kesemuanya mempunyai nilai positif bagi individu yang bersangkutan, dan individu mengadakan pemilihan diantara motif-motif yang ada.
- Konflik geleng-geleng (avoidance-avoidance conflict). Konflik ini timbul karena individu menghadapi dua atau lebih motif dan semuanya mempunyai nilai negatif bagi individu yang bersangkutan, individu tidak boleh menolaknya, harus memilih salah satu motif yang ada.
- Konflik Geleng-Geleng (approach-avoidance conflict). Konflik ini timbul karena individu menghadapi objek yang mengandung nilai positif dan negatif, hal ini dapat menimbulkan konflik pada individu yang bersangkutan.
Baca Juga : Media Pembelajaran Audio Visual : Pengertian, Fungsi, Manfaat, Macam dan Prinsip
Apabila individu menghadapi bermacam-macam motif, ada beberapa kemungkinan respons yang dapat diambil oleh individu yang bersangkutan:
- Pemilihan atau penolakan Terjadi apabila mengandung nilai yaang positif atau negatif bagi individu yang bersangkutan.
- Kompromi Terjadi apabila individu dapat mengambil respons yang bersifat kompromis, misal ingin belajar,tetapi juga ingin bekerja, maka bisa dilaksanakan kedua-duanya.
- Ragu-ragu (bimbang). Terjadi apabila individu diharuskan memilih atau menolak antara dua motif, maka kadang-kadang terjadi kebimbangan, dalam mengambil keputusan ini individu harus mempertimbngkan dan memeriksa secara teliti segala aspek dari hal tersebut. Keputusan yang diambil harus bersifat rasional, subjektif, keputusan keluar dari lubuk hati, dari kata hati individu yang bersangkutan.
Baca Juga : Merger Adalah : Pengertian, Jenis dan Alasan Perusahaan Melakukan Merger