Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Kasus SMP (Rukol 2.1)

Guru Penggerak

Ini adalah jawaban atas dari kasus SMP yang ada dalam Ruang Kolaborasi Modul 2.1 atau lebih akrab disebut “Rukol 2.1

Sebelumnya, sebaiknya kita pahami Pertanyaan Pemandunya:

  1. apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh guru.
  2. Bagaimana cara guru menentukan kebutuhan belajar muridnya?
  3. Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan oleh guru.
  4. Bagaimana cara guru melakukan penilaian terkait kasus berikut.

Ruang Kolaborasi Modul 2.1 Kasus SMP (Rukol 2.1)

Nah, berikut adalah narasi atas Kasus SMP yang harus dijawab (jawaban ada setelah kasus):


Pak Dudidam, seorang guru SMP, memiliki tujuan untuk mengajarkan murid-muridnya tentang iklan dengan fokus pada pemahaman kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dalam iklan produk dan jasa. Berikut adalah skenario pembelajaran yang disiapkan oleh Pak Dudidam:

Diskusi Seluruh Kelas: Pak Dudidam memulai pembelajaran dengan melakukan diskusi seluruh kelas. Ia memperkenalkan murid-murid pada topik iklan melalui pertanyaan-pertanyaan pemandu, seperti perbedaan iklan dengan jenis tulisan lainnya, iklan yang menarik bagi mereka, biaya pembuatan iklan, dan jenis pekerjaan dalam periklanan.

Kerja Individu/Pasangan/Kelompok Kecil: Setelah diskusi awal, murid diminta melakukan kegiatan berdasarkan tiga tahap: Menulis – Berbagi dengan pasangan – Berbagi dengan pasangan lain. Mereka menulis tiga hingga lima iklan yang menarik bagi mereka secara individu. Kemudian, mereka berbagi dengan satu teman lain, memungkinkan penambahan pendapat. Pasangan-pasangan kemudian berbagi dengan pasangan lainnya. Kemudian, Pak Dudidam melakukan diskusi dengan seluruh kelas dengan menggunakan iklan yang ditulis sebagai contoh.

Kerja Kelompok Kecil: Murid diminta membentuk kelompok kecil, masing-masing terdiri dari empat sampai lima orang, untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan berbagai jenis iklan. Setiap kelompok diberikan selembar kertas dengan T-Chart untuk mencatat kelebihan dan kekurangan jenis iklan tertentu. Setiap kelompok melakukan brainstorming dan mencatat dua kelebihan dan dua kekurangan. Dengan isyarat guru, kelompok berganti meja untuk berbagi pemikiran.

Diskusi Kelas Besar: Pak Dudidam mengumpulkan kembali murid sebagai satu kelompok besar dan memfasilitasi diskusi untuk memperjelas dan memperluas pemahaman tentang target audiens, pesan iklan, dan penggunaan fitur kebahasaan dan desain dalam iklan.

Tugas Individu: Pak Dudidam memberikan tugas individu sesuai dengan kemampuan murid. Tugas tersebut berisi skenario yang bervariasi sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman konsep murid. Mereka diminta untuk membuat iklan yang efektif mempromosikan produk, jasa, atau acara sesuai dengan skenario yang diberikan.

Lokasi Belajar yang Sesuai: Pak Dudidam mendorong murid untuk memilih lokasi di kelas yang mendukung cara mereka belajar dengan baik, baik itu sendirian untuk konsentrasi, dekat dengan teman untuk kolaborasi, atau di area yang lebih ramai untuk berbagi ide.

Dengan pendekatan ini, Pak Dudidam berupaya memastikan murid memahami konsep iklan secara kontekstual dan dapat menerapkannya dalam pemahaman target audiens, pesan, dan elemen kebahasaan serta desain iklan.Jawaban

Jawaban Rukol 2.1 (Ruang Kolaborasi Modul 2.1) Kasus SMP

Kebutuhan Belajar Murid yang Dipenuhi oleh Pak Dudidam

Pak Dudidam memiliki peran yang sangat penting dalam memahami dan memenuhi kebutuhan belajar muridnya terkait materi iklan. Upaya ini dilakukan dengan tujuan agar para murid di kelasnya dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek-aspek penting dalam dunia iklan, termasuk fungsi sosialnya, struktur teksnya, dan elemen-elemen kebahasaan yang digunakan dalam iklan. Pak Dudidam mengarahkan fokusnya pada pengembangan pemahaman murid tentang iklan sebagai alat komunikasi yang efektif. Selain itu, ia juga menekankan pemahaman struktur iklan, pesan-pesan yang ingin disampaikan, dan unsur kebahasaan yang digunakan dalam konteks iklan.

Cara Pak Dudidam Menentukan Kebutuhan Belajar Muridnya

Pak Dudidam mengambil langkah-langkah konkrit dalam menentukan kebutuhan belajar muridnya. Pertama-tama, ia memulai dengan mengadakan sebuah diskusi bersama seluruh kelas. Diskusi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan awal dan pemahaman awal murid tentang iklan. Dalam proses ini, ia menggunakan pertanyaan-pertanyaan panduan yang dirancang secara cermat untuk membantu murid mengartikulasikan apa yang mereka tahu tentang iklan. Tujuan dari tahap ini adalah agar Pak Dudidam dapat memulai dari pengetahuan eksisting murid dan membangun pemahaman mereka dari sana.


Selama proses diskusi, Pak Dudidam juga menanyakan kepada murid tentang jenis iklan yang menarik bagi mereka secara pribadi. Dengan cara ini, ia berusaha memahami minat dan preferensi murid terhadap jenis-jenis iklan tertentu. Dengan demikian, ia dapat merinci pembelajaran lebih lanjut agar sesuai dengan minat individual dan memotivasi murid untuk lebih aktif dalam pembelajaran.

Setelah fase diskusi, Pak Dudidam mendorong murid untuk berpartisipasi dalam kegiatan individu. Dalam konteks ini, murid diminta untuk menulis iklan yang menurut mereka menarik. Ini merupakan langkah penting dalam pembelajaran, karena memungkinkan murid untuk mengungkapkan apa yang mereka anggap menarik dan efektif dalam iklan. Kegiatan ini juga membantu mereka memahami konsep iklan dalam praktik nyata.

Kemudian, dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan pemahaman murid, Pak Dudidam melibatkan mereka dalam kegiatan kelompok kecil. Di sini, murid diberi tugas untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan berbagai jenis iklan. Langkah ini membantu memperdalam pemahaman mereka tentang fungsi sosial iklan, struktur teks iklan, dan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam konten iklan. Strategi kelompok kecil ini membantu murid untuk berdiskusi, berdebat, dan berbagi pengetahuan satu sama lain, yang merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif dalam mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam.

Tidak hanya itu, Pak Dudidam juga menggunakan tugas individu yang berjenjang sesuai dengan kemampuan murid. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa murid dapat mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari dalam konteks pembuatan iklan. Dengan memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kemampuan individu, Pak Dudidam memastikan bahwa setiap murid memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi yang Digunakan oleh Pak Dudidam

Pak Dudidam menjalankan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sangat efektif dalam kelasnya. Salah satu pilar utama strategi ini adalah pemberian tugas-tugas yang berjenjang sesuai dengan kemampuan murid. Dalam hal ini, Pak Dudidam menyusun tiga skenario tugas yang berbeda, masing-masing disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman konsep murid. Ini memastikan bahwa tidak ada satu pun murid yang terlalu tertinggal atau terlalu terbebani, tetapi mereka semua bisa belajar dengan tepat sesuai tingkat kemampuan mereka.

Dalam diskusi dan kegiatan kelompok, Pak Dudidam memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membahas jenis iklan yang berbeda. Dengan demikian, ia memungkinkan murid dengan kemampuan berbeda untuk belajar satu sama lain. Selain itu, mereka dapat mendiskusikan perbedaan antara jenis iklan yang mereka telaah, yang dapat melahirkan wawasan yang lebih kaya dan pemahaman yang lebih mendalam.

Cara Pak Dudidam Melakukan Penilaian

Proses penilaian yang diterapkan oleh Pak Dudidam juga sangat mendalam dan berfokus pada pencapaian belajar murid. Penilaian dilakukan dengan memeriksa tugas-tugas individu yang dikerjakan oleh murid. Tugas-tugas ini bervariasi sesuai dengan skenario yang diberikan kepada murid. Dalam hal ini, Pak Dudidam mendorong murid untuk menciptakan iklan yang efektif sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang terkait dengan iklan.

Penilaian yang dilakukan oleh Pak Dudidam berfokus pada sejauh mana murid dapat menangkap makna secara kontekstual terkait dengan iklan yang mereka buat. Hal ini berarti bahwa murid harus mampu memahami pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui iklan dan bagaimana pesan-pesan tersebut berinteraksi dengan audiens yang dituju. Dalam penilaian ini, Pak Dudidam juga memperhatikan kemampuan murid dalam merumuskan pesan utama, menargetkan audiens yang sesuai, serta penggunaan fitur kebahasaan dan desain yang efektif dalam iklan yang mereka buat.

Dengan pendekatan yang teliti dan komprehensif ini, Pak Dudidam secara efektif memastikan bahwa ia dapat memenuhi kebutuhan belajar muridnya dengan berbagai strategi pembelajaran, seperti diskusi, kegiatan individu, kelompok kecil, dan tugas berjenjang. Dalam proses ini, ia juga memberikan penekanan yang kuat pada pemahaman konsep dan penggunaan praktisnya dalam menciptakan iklan. Dengan demikian, ia membantu murid mengembangkan kemampuan yang beragam dalam menganalisis iklan dan berkomunikasi secara efektif dalam konteks iklan. Pendekatan ini tidak hanya memastikan bahwa kebutuhan belajar setiap murid dipahami, tetapi juga dipenuhi dengan cara yang memadai dan relevan.

Related posts