Kurikulum Adalah | Pengertian Kurikulum | Fungsi Kurikulum | Tujuan Kurikulum | Komponen Kurikulum | Kurikulum adalah |
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengertian kurikulum di atas adalah definisi yang kurikulum dalam Undang – undang No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19.
Untuk melengkapi pemahaman kamu tentang kurikulum lihat pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
1) Menurut Oemar Hamalik
Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
2) Menurut Nana Sudjana
Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat dan rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
3) Menurut John Dewey
Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisir dengan baik yang biasanya disebut kurikulum.
4) Menurut Romine
Kurikulum adalah pemahaman sebagai pedoman pelaksanaan semua kegiatan pembelajaran, aktifitas-aktifitas dan pengalaman-pengalaman dengan siswa yang berlangsung di sekolah, baik dilakukan di kelas maupun diluar kelas.
5) Menurut Orlosky and Smith
Kurikulum adalah bagian dari program sekolah. Kurikulum berisi apa yang diharapkan pada siswa dalam pembelajaran.
6) Menurut Inlow
Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
7) Menurut Kerr, J. F.
Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
8) Menurut Beauchamp
Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
9) Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander
Kurikulum merupakan segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, baik yang terjadi didalam maupun diluar sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler juga termasuk kedalam kurikulum.
10) Menurut Harold B. Albertycs
Kurikulum adalah segala aktivitas yang disajikan bagi para siswa oleh sekolah. Kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi meliputi kegiatan-kegiatan lain didalam dan diluar kelas yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.
11) Menurut B. Othanel Smith W.O. Stanley dan J. Harlan Shores
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman yang potensial yang dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.
12) Menurut William B. Ragan
Arti kurikulum secara luas, meliputi seluruh program dan kehidupan didalam sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum menurutnya tidak hanya meliputi bahan pelajaran, tetapi meliputi seluruh kehidupan dalam kelas. Sehingga hubungan sosial antara guru dan murid, metode mengajar, cara mengevaluasi termasuk kedalam kurikulum.
13) Menurut Harold Rugg
Kurikulum adalah program sekolah yang didalamnya mencakup semua anak didik atau siswa-siswi dan pekerjaan guru-guru mereka.
14) Menurut Asy-Syaibani
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olahraga dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid didalam dan diluar sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan tujuan pendidikan.
Fungsi Kurikulum
Beberapa fungsi kurikulum dapat kita tinjau dari berbagai segi, antara lain:
1) Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Yang Bersangkutan
Fungsi kurikulum begi sekolah yang bersangkutan ini paling tidak dapat disebutkan dua macam. Pertama, sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan. Manifestasi kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah adalah berupa program pengajaran. Kedua, kurikulum dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan disekolah. Dalam pelaksanaan pengajaran misalnya, telah ditentukan macam-macam bidang studi, alokasi waktu, pokok bahasan, atau materi pelajaran untuk tiap semester, sumber bahan, metode atau cara pengajaran, alat dan media pengajaran yang diperlukan.
2) Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat di Atasnya
Kurikulum dapat mengontrol atau memelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tigkat diatasnya dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya saja, jika suatu bidang studi telah diberikan pada kurikulum sekolah tingkat bawahnya, harus dipertimbangkan lagi pemilihannya pada kurikulum sekolah tingkatan di atasnya terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran. Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk menghindari keterulangan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan waktu, dan yang lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan pengajaran itu.
3) Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah
Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat / lulusan dapat melakukan sekurangkurangnya dua hal: Pertama, Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua / masyarakat. Kedua, Ikut memberikan kritik / saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program pendidikan di Sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
4) Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua Murid
Agar orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putraputranya. Bantuan orang tua dalam memajukan pendidikan ini dapat melalui konsultasi langsung dengan sekolah / guru tentang masalah-masalah yang menyangkut anak-anaknya.
Fungsi Kurikulum Bagi Anak
Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun, adalah disiapkan untuk anak-anak / murid sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan ini maka diharapkan mereka akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak kemudian hari dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
1) Tujuan Kurikulum
Pratt mengemukakan tujuh kriteria yang harus dipenuhi dalam merumuskan tujuan kurikulum adalah seperti berikut :
1. Tujuan kurikulum harus menunjukkan hasil belajar yang spesifik,fokus dan dapat diamati.
2. Tujuan harus sesuai dengan tujuan kurikulum, artinya, tujuan-tujuan khusus itu dapat mewujudkan dan sejalan dengan tujuan yang lebih umum.
3. Tujuan harus tercatat dengan tepat, bahasanya jelas, sehingga dapat memberi gambaran yang jelas bagi para pelaksana kurikulum.
4. Tujuan harus memperlihatkan kelayakan, artinya bahwa tujuan itu bukanlah suatu standar yang mesti melainkan harus dapat disesuaikan dengan kondisi.
5. Tujuan harus fungsional, artinya, tujuan itu menunjukkan nilai guna bagi para peserta didik dan masyarakat.
6. Tujuan harus mempunyai kegunaan dalam arti bahwa tujuan itu dipilih berdasarkan nilai yang diakui kepentingannya.
7. Tujuan harus tepat dan sesuai, terutama dilihat dari aspek kepentingan dan kemampuan peserta didik termasuk latar belakang, minat, dan tingkat perkembangannya.
2) Hamalik Oemar menyebutkan beberapa fungsi kurikulum :
1. Fungsi penyesuaian. Membantu individu agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara menyeluruh.
2. Fungsi integrasi. Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi.
3. Fungsi diferensiasi. Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perseorangan dalam masyarakat. Diferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif.
4. Fungsi persiapan. Kurikulum berfungsi mempersiapkan peserta didik agar melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh dan mempersiapkan kemampuan untuk belajar lebih lanjut.
5. Fungsi pemilihan. Pemilihan berarti pemberian kesempatan kepada seseorang untuk memilih apa yang diinginkannya dan menarik minatnya.
6. Fungsi diagnostik. Membantu dan mengarahkan para peserta didik agar mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Melalui eksplorasi dan pronosa, selanjutnya dia sendiri yang memperbaiki kelemahan itu dan mengembangkan sendiri kekuatan yang ada.
Komponen Kurikulum
Adapun komponen kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
2. Materi
3. Organisasi/metode
4. Evaluasi.