WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk membantu siswa memahami sejarah Indonesia dari masa kolonial hingga proklamasi kemerdekaan. Materi ini disusun berdasarkan buku “Sejarah untuk SMA/SMK Kelas XI” yang ditulis oleh Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas. Buku ini membahas berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari interaksi dengan bangsa Eropa, perlawanan terhadap penjajahan, gerakan kebangsaan, hingga detik-detik proklamasi kemerdekaan.
Seluruh materi mata pelajaran Sejarah kelas 11 SMA semester 1 dan 2 ini penting untuk dipelajari karena memberikan pemahaman mendalam tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Dengan mempelajari sejarah, siswa dapat menghargai jasa para pahlawan, memahami identitas bangsa, dan mengembangkan rasa nasionalisme. Selain itu, materi ini juga membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, kemampuan menganalisis sumber sejarah, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Kumpulan Materi Sejarah Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka (Kurmer) (Semester 1 dan 2)
A. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 11 Bab 1 (Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia)
1. Keterkaitan Sejarah antara Situasi Regional dan Global
- Jalur Rempah dan Interkoneksi:
- Nusantara telah terlibat dalam pelayaran dan perdagangan internasional sejak awal Masehi, dibuktikan dengan catatan Ptolemeus tentang kota Barus di Sumatra sebagai pusat perdagangan kapur barus.
- Kerajaan-kerajaan di Nusantara, seperti Sriwijaya dan Majapahit, memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah.
- Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453 mendorong bangsa Eropa mencari jalur laut alternatif ke Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah.
- Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara dan berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511.
- Kedatangan Portugis diikuti oleh bangsa Eropa lainnya seperti Inggris dan Belanda.
- VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan pada tahun 1602 dan menjadi kekuatan dominan dalam perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
- Perjanjian Tordesillas dan Saragosa:
- Perjanjian Tordesillas (1494) membagi dunia menjadi dua wilayah pengaruh antara Portugis dan Spanyol.
- Perjanjian Saragosa (1529) menyelesaikan sengketa antara Portugis dan Spanyol terkait penguasaan Maluku, memberikan Portugis monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut.
- Perlawanan Terhadap Portugis:
- Sultan Baabullah dari Ternate memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan Portugis dan berhasil mengusir mereka pada tahun 1575.
- Pada tahun 1605, Portugis juga diusir dari Ambon oleh aliansi VOC dan penduduk lokal.
- VOC di Nusantara:
- VOC memindahkan pusat pemerintahannya dari Ambon ke Batavia pada tahun 1619.
- VOC menghadapi perlawanan dari berbagai kerajaan di Nusantara, termasuk Kesultanan Mataram, Banten, dan Gowa-Tallo.
- VOC berhasil menguasai perdagangan di Nusantara melalui berbagai strategi, termasuk politik adu domba (devide et impera) dan perjanjian-perjanjian yang merugikan kerajaan-kerajaan lokal.
- Perlawanan Terhadap Belanda:
- Perlawanan terhadap Belanda berlanjut setelah VOC dibubarkan pada tahun 1799.
- Beberapa perlawanan penting antara lain:
- Perlawanan Pattimura di Maluku (1817)
- Perang Diponegoro di Jawa Tengah dan Yogyakarta (1825-1830)
- Perlawanan Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang (1819-1821)
- Perang Padri di Sumatra Barat (1821-1838)
- Perlawanan Sisingamangaraja XII di Tapanuli (1878-1907)
- Perang Puputan Margarana di Bali (1906-1908)
- Perang Banjar di Kalimantan Selatan (1859-1905)
2. Dampak Penjajahan di Negara Koloni
- Dampak Ekonomi:
- Pengenalan dan perluasan tanaman ekspor seperti kopi, teh, tebu, tembakau, dan lada.
- Peningkatan produksi dan ekspor tanaman perkebunan.
- Penguasaan teknologi budidaya tanaman baru oleh petani.
- Pengenalan sistem perkebunan yang lebih komersial.
- Penerapan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830 yang membawa dampak positif dan negatif.
- Peralihan ke sistem ekonomi liberal pada tahun 1870 yang mendorong investasi asing besar-besaran di sektor perkebunan.
- Pembangunan infrastruktur transportasi dan industri untuk mendukung kegiatan ekonomi.
- Dampak Sosial dan Budaya:
- Urbanisasi dan pertumbuhan kota-kota baru.
- Munculnya kelas sosial baru, seperti buruh perkebunan dan pekerja industri.
- Perubahan struktur sosial masyarakat akibat diskriminasi rasial.
- Munculnya golongan terpelajar (cendekiawan) di kalangan pribumi.
- Pengenalan teknologi dan ilmu pengetahuan Barat.
- Dampak Politik:
- Pembentukan pemerintahan kolonial yang terpusat di Batavia.
- Penerapan kebijakan politik etis pada awal abad ke-20 yang bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat pribumi.
- Munculnya pergerakan nasional dan organisasi-organisasi politik yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Dampak Kesehatan dan Higienitas:
- Awalnya pelayanan kesehatan hanya untuk golongan Eropa, kemudian diperluas ke masyarakat pribumi pada masa politik etis.
- Pembangunan rumah sakit, laboratorium penelitian, dan dinas kesehatan.
- Munculnya profesi dokter dan mantri kesehatan di kalangan pribumi.
- Upaya penanggulangan wabah penyakit seperti pes, kolera, dan flu Spanyol.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 1 |
B. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 (Pergerakan Kebangsaan Indonesia)
1. Kebangkitan Bangsa Timur (Nasionalisme Asia)
- Nasionalisme:
- Paham kebangsaan yang menolak penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan.
- Kesadaran akan identitas bersama sebagai suatu bangsa.
- Muncul sebagai reaksi terhadap kolonialisme dan imperialisme Barat pada abad ke-20.
- Peran Tokoh-tokoh Nasionalis:
- Komunitas Jawi di Makkah: Wadah bagi pelajar dan umat Islam dari Asia Tenggara untuk belajar agama dan bertukar pikiran tentang nasionalisme.
- Mahatma Gandhi (India): Tokoh pergerakan nasional India yang menggunakan strategi non-kekerasan (satyagraha) dan swadesi (menggunakan produk dalam negeri).
- Sun Yat Sen (Tiongkok): Pemimpin revolusi Tiongkok yang menggulingkan Dinasti Qing dan mendirikan Republik Tiongkok.
- Jose Rizal (Filipina): Sastrawan dan reformis Filipina yang menyadarkan rakyat tentang penindasan Spanyol dan memicu gerakan nasionalisme.
2. Munculnya Embrio Kebangsaan dan Nasionalisme Indonesia
- Faktor-faktor pendorong:
- Kejayaan masa lalu kerajaan-kerajaan Nusantara.
- Agama Islam sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan.
- Pendidikan Barat yang melahirkan golongan terpelajar.
- Volksraad sebagai wadah pertemuan elit-elit bumiputera dari berbagai daerah.
- Penjajahan Belanda yang menimbulkan penderitaan dan ketidakadilan.
- Organisasi Pergerakan Nasional:
- Budi Utomo (1908): Organisasi pemuda pertama yang bertujuan memajukan bangsa.
- Sarekat Islam (1911): Organisasi massa yang memperjuangkan kepentingan ekonomi dan politik umat Islam.
- Indische Partij (1912): Partai politik pertama yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Muhammadiyah (1912): Organisasi Islam yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.
- Nahdlatul Ulama (1926): Organisasi Islam yang berfokus pada pendidikan agama dan pengembangan masyarakat.
- Peristiwa Penting:
- Kongres Pemuda I (1926): Membahas tentang pentingnya persatuan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
- Kongres Pemuda II (1928): Menghasilkan Sumpah Pemuda yang menegaskan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.
- Kongres Perempuan Indonesia (1928): Membahas isu-isu perempuan dan menghasilkan pembentukan federasi organisasi perempuan.
- Peran Pers dan Sastra:
- Surat kabar dan majalah seperti Medan Prijaji, Oetoesan Melayu, dan Soenting Melajoe menjadi sarana penyebaran ide-ide nasionalisme dan kritik terhadap pemerintah kolonial.
- Karya sastra seperti Max Havelaar (Multatuli), Student Hidjo (Marco Kartodikromo), dan Hikayat Kadiroen (Semaun) juga berperan dalam membangkitkan kesadaran nasional.
3. Akhir Masa Negara Kolonial Belanda
- Krisis Ekonomi Global (Great Depression):
- Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1929 berdampak pada seluruh dunia, termasuk Hindia Belanda.
- Harga komoditas ekspor turun drastis, perusahaan perkebunan bangkrut, dan pengangguran meningkat.
- Wabah Penyakit dan Kelaparan:
- Wabah penyakit seperti pes, kolera, dan flu Spanyol menyebabkan banyak kematian di Indonesia pada awal abad ke-20.
- Krisis pangan akibat Great Depression memperburuk kondisi masyarakat dan meningkatkan angka kematian.
- Perang Dunia II:
- Pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939 menyeret Belanda ke dalam konflik.
- Jepang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
- Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, menandai berakhirnya masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 2 |
C. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 11 Bab 3 (Di Bawah Tirani Jepang)
1. Masuknya Jepang dan Jatuhnya Hindia Belanda
- Ekspansi Jepang dan Perang Asia Timur Raya:
- Jepang, yang mengalami kemajuan pesat sejak Restorasi Meiji, memiliki ambisi untuk menguasai Asia Timur Raya.
- Ambisi ini didorong oleh kebutuhan sumber daya alam, tekanan dari zaibatsu (konglomerat industri), dan nasionalisme chauvinis di kalangan militer.
- Jepang melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah seperti Tiongkok, Korea, dan Taiwan.
- Embargo minyak oleh Amerika Serikat pada tahun 1941 mendorong Jepang untuk mencari sumber daya alam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
- Jepang menyerang Indonesia secara bertahap, dimulai dari daerah-daerah kaya sumber daya alam seperti Tarakan dan Balikpapan.
- Belanda, yang terdesak oleh situasi perang di Eropa dan kurangnya bantuan dari Sekutu, akhirnya menyerah kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942.
2. Penjajahan Jepang dan Transformasi Pemerintahan di Indonesia
- Tiga Pemerintahan Militer Jepang:
- Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer:
- Angkatan Darat ke-25 di Sumatra (berpusat di Bukittinggi)
- Angkatan Darat ke-16 di Jawa dan Madura (berpusat di Jakarta)
- Angkatan Laut di Kalimantan dan Indonesia Timur
- Setiap wilayah memiliki kebijakan dan pendekatan yang berbeda terhadap penduduk lokal.
- Jepang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer:
- Sambutan Rakyat Indonesia:
- Sebagian rakyat menyambut Jepang dengan gembira karena dianggap sebagai pembebas dari penjajahan Belanda.
- Sebagian lainnya curiga terhadap motif Jepang dan melakukan perlawanan.
- Jepang menggunakan propaganda untuk mendapatkan dukungan rakyat, seperti slogan “Nippon-Indonesia sama-sama” dan janji kemerdekaan.
- Perubahan Pemerintahan:
- Jepang menghapus jabatan Gubernur Jenderal dan menggantinya dengan sistem pemerintahan militer.
- Pejabat-pejabat tinggi Belanda digantikan oleh orang Jepang, sementara orang Indonesia diberi kesempatan menduduki jabatan-jabatan yang sebelumnya hanya untuk orang Eropa.
- Jepang memperkenalkan sistem tonarigumi (rukun tetangga) untuk mempermudah pengawasan dan mobilisasi rakyat.
3. Dampak Penjajahan Jepang di Berbagai Bidang
- Dampak di Bidang Sosial:
- Orang Eropa dan sebagian Tionghoa menjadi sasaran kekerasan dan dikirim ke kamp-kamp interniran.
- Terjadi perubahan struktur sosial masyarakat dengan munculnya kelompok-kelompok baru yang bekerja sama dengan Jepang.
- Perempuan dimobilisasi melalui organisasi Fujinkai, tetapi banyak juga yang menjadi korban kekerasan seksual sebagai Jugun Ianfu.
- Rakyat Indonesia mengalami penderitaan akibat kerja paksa (romusha), kekurangan pangan dan pakaian.
- Dampak di Bidang Pemerintahan:
- Sistem pemerintahan kolonial Belanda dirombak dan digantikan dengan sistem pemerintahan militer Jepang.
- Orang Indonesia diberi kesempatan menduduki jabatan-jabatan pemerintahan, tetapi tetap di bawah kendali Jepang.
- Jepang memperkenalkan sistem administrasi baru, termasuk tonarigumi, yang masih digunakan hingga saat ini.
- Dampak di Bidang Budaya dan Pendidikan:
- Jepang berusaha menghapus pengaruh Barat dan menggantinya dengan budaya Jepang.
- Bahasa Indonesia digunakan secara luas karena kurangnya guru bahasa Jepang.
- Sistem pendidikan disederhanakan dan diseragamkan.
- Sekolah-sekolah kejuruan dan pelatihan militer didirikan untuk mendukung perang.
- Dampak di Bidang Militer:
- Jepang membentuk organisasi militer dan semi militer seperti Heiho, PETA, dan Giyugun untuk melatih pemuda Indonesia.
- Pemuda Indonesia mendapatkan pelatihan dan pengalaman militer yang berguna bagi perjuangan kemerdekaan selanjutnya.
- Dampak di Bidang Ekonomi:
- Jepang melakukan eksploitasi sumber daya alam Indonesia untuk kepentingan perang.
- Rakyat Indonesia dipaksa bekerja di perkebunan, pabrik, dan proyek-proyek pembangunan.
- Terjadi kekurangan pangan dan pakaian, serta inflasi yang tinggi.
- Jepang memperkenalkan sistem pertanian baru dan gerakan menabung.
4. Strategi Bangsa Indonesia Menghadapi Tirani Jepang
- Strategi Kerja Sama:
- Sebagian tokoh nasionalis memilih bekerja sama dengan Jepang dengan harapan mendapatkan kemerdekaan.
- Mereka terlibat dalam organisasi bentukan Jepang seperti Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokkokai.
- Strategi ini memungkinkan mereka membangun jejaring dan mempersiapkan perjuangan kemerdekaan.
- Strategi Perlawanan:
- Sebagian tokoh nasionalis dan kelompok masyarakat melakukan perlawanan terhadap Jepang, baik secara terbuka maupun diam-diam.
- Perlawanan terbuka terjadi di berbagai daerah, seperti Aceh, Blitar, dan Kalimantan Barat, tetapi seringkali berhasil ditumpas oleh Jepang.
- Perlawanan diam-diam dilakukan melalui sabotase, propaganda anti-Jepang, dan penyebaran informasi.
- Pembentukan BPUPK:
- Jepang membentuk BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan) pada tahun 1945 sebagai janji kemerdekaan kepada Indonesia.
- BPUPK bertugas merumuskan dasar negara dan konstitusi Indonesia.
- Sidang BPUPK menghasilkan rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan rancangan UUD 1945.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 3 |
D. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 11 Bab 4 (Proklamasi Kemerdekaan)
1. Kekalahan-Kekalahan Jepang
- Kekalahan Jepang di Berbagai Front:
- Jepang mulai mengalami kekalahan sejak tahun 1942 di berbagai front Perang Dunia II.
- Sekutu melakukan serangan di wilayah-wilayah kekuasaan Jepang, termasuk Indonesia.
- Pertempuran-pertempuran penting terjadi di Tarakan, Balikpapan, dan Morotai.
- Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945.
- Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.
2. Menuju Proklamasi Kemerdekaan
- Pembentukan PPKI:
- Jepang membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
- PPKI beranggotakan tokoh-tokoh dari berbagai golongan dan daerah di Indonesia.
- Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dalam waktu dekat.
- Peristiwa Rengasdengklok:
- Golongan muda mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu Jepang.
- Soekarno dan Hatta diculik dan dibawa ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.
- Akhirnya, dicapai kesepakatan antara golongan tua dan muda agar proklamasi dilakukan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Detik-Detik Proklamasi
- Perumusan Naskah Proklamasi:
- Naskah proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945 malam.
- Tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan antara lain Soekarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Sukarni, dan Sayuti Melik.
- Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
- Pembacaan Teks Proklamasi:
- Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi.
- Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati.
- Peristiwa proklamasi diabadikan dalam foto oleh Frans Mendur.
4. Sambutan Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
- Penyebaran Berita Proklamasi:
- Berita proklamasi disebarkan melalui berbagai cara, antara lain radio, telegram, surat kabar, kurir, dan dari mulut ke mulut.
- Penyebaran berita proklamasi di beberapa daerah terhambat oleh kurangnya sarana komunikasi dan transportasi, serta adanya sensor dari Jepang.
- Reaksi Masyarakat di Dalam Negeri:
- Berita proklamasi disambut dengan gembira oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
- Para pemuda melakukan perebutan senjata, kantor pemerintahan, dan sarana strategis dari Jepang.
- Terjadi insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya.
- Dukungan terhadap proklamasi juga datang dari berbagai kerajaan dan tokoh masyarakat, serta diwujudkan dalam bentuk grafiti dan rapat raksasa.
- Reaksi Masyarakat di Luar Negeri:
- Diaspora Indonesia di luar negeri, seperti di Mesir dan Australia, menyambut gembira berita proklamasi dan menyatakan dukungannya.
- Para pelaut dan buruh pelabuhan Indonesia di Australia melakukan mogok kerja sebagai bentuk solidaritas.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 11 Bab 4 |
Penutup:
Demikian “Kumpulan Materi Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari siswa pada mata pelajaran Sejarah kelas 11 SMA. Dengan memahami sejarah bangsa, diharapkan siswa dapat mengembangkan rasa cinta tanah air, menghargai jasa para pahlawan, dan berkontribusi dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.