Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)
Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk membantu siswa memahami konsep-konsep kunci dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Materi ini disusun berdasarkan Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan ringkasan materi dari semua bab yang diajarkan di kelas 7 SMP, baik semester 1 maupun semester 2.

Mempelajari IPA di kelas 7 merupakan langkah awal yang penting dalam memahami dunia di sekitar kita. Mulai dari hakikat ilmu sains itu sendiri hingga eksplorasi tata surya, setiap bab memberikan wawasan berharga tentang bagaimana alam semesta bekerja. Dengan memahami konsep-konsep ini, siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan rasa ingin tahu yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.

Kumpulan materi IPA kelas 7 semester 1 dan 2 ini penting untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi penilaian, baik itu ujian tengah semester, ujian akhir semester, maupun ujian lainnya. Dengan mempelajari ringkasan materi ini, siswa dapat mereview kembali konsep-konsep yang telah dipelajari, mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, dan memperkuat pemahaman mereka secara keseluruhan.


Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

A. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 1 – Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah

  • Apa itu Sains? Sains atau IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam melalui observasi dan eksperimen. Sains ada di sekitar kita dan diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti teknologi, kesehatan, dan lingkungan. Cabang-cabang ilmu sains meliputi:
    • Biologi: Ilmu tentang makhluk hidup.
    • Fisika: Ilmu tentang gejala dan fenomena alam serta sifat benda-benda di sekitar kita.
    • Kimia: Ilmu tentang materi, sifat-sifatnya, dan perubahannya dalam reaksi kimia.
    • Astronomi: Ilmu tentang benda-benda langit dan alam semesta.
    • Geologi: Ilmu tentang Bumi dan perubahannya.
    • Ekologi: Ilmu tentang interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
  • Laboratorium IPA: Tempat khusus yang dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan untuk melakukan eksperimen dan penelitian ilmiah dengan aman. Beberapa alat laboratorium IPA yang sering digunakan antara lain:
    • Alat ukur: Gelas ukur, stopwatch, termometer, neraca, dll.
    • Alat bantu: Tabung reaksi, gelas kimia, labu Erlenmeyer, spatula, dll.
    • Alat keselamatan: Kacamata pelindung, sarung tangan, jas laboratorium, dll.
  • Merancang Percobaan: Langkah-langkah sistematis yang harus diikuti dalam melakukan penelitian ilmiah agar hasilnya valid dan dapat diandalkan. Tahapan-tahapannya meliputi:
    • Observasi: Melakukan pengamatan terhadap fenomena alam.
    • Merumuskan Masalah: Merumuskan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian.
    • Menyusun Hipotesis: Membuat dugaan sementara tentang jawaban dari masalah yang dirumuskan.
    • Melakukan Eksperimen: Melakukan percobaan untuk menguji hipotesis.
    • Mengumpulkan Data: Mencatat hasil pengamatan dan pengukuran selama eksperimen.
    • Menganalisis Data: Mengolah data yang diperoleh untuk menemukan pola atau hubungan.
    • Menarik Kesimpulan: Menjawab masalah yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis data.
    • Mengomunikasikan Hasil: Menyampaikan hasil penelitian kepada orang lain melalui laporan tertulis atau presentasi.
  • Pengukuran: Proses penting dalam sains untuk mendapatkan data kuantitatif yang akurat menggunakan alat ukur yang sesuai dan satuan yang benar. Beberapa besaran yang sering diukur dalam IPA antara lain:
    • Panjang: Jarak antara dua titik. Satuan SI: meter (m)
    • Massa: Jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan SI: kilogram (kg)
    • Waktu: Selang antara dua kejadian. Satuan SI: sekon (s)
    • Suhu: Ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Satuan SI: Kelvin (K)
  • Pelaporan Hasil Percobaan: Menyajikan hasil eksperimen dalam bentuk laporan yang jelas dan terstruktur, meliputi judul, tujuan, hipotesis, variabel, alat dan bahan, prosedur, data hasil pengamatan, analisis data, dan kesimpulan. Laporan ini penting untuk mengomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain dan memungkinkan penelitian tersebut untuk direplikasi atau diverifikasi.

Pentingnya Keselamatan di Laboratorium:

  • Laboratorium IPA dapat menjadi tempat yang berbahaya jika tidak berhati-hati.
  • Penting untuk selalu mengikuti peraturan keselamatan, seperti menggunakan alat pelindung diri, tidak makan atau minum di laboratorium, dan membuang bahan kimia dengan benar.
  • Dengan memahami hakikat ilmu sains, metode ilmiah, dan pentingnya keselamatan di laboratorium, siswa dapat belajar IPA dengan lebih efektif dan aman.

Bab 1 ini memberikan landasan yang kuat bagi siswa untuk memahami konsep-konsep IPA yang lebih kompleks di bab-bab selanjutnya. Dengan pemahaman yang baik tentang metode ilmiah, siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 2 – Zat dan Perubahannya

  • Wujud Zat dan Model Partikel:
    • Materi: Segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
    • Wujud Zat: Materi dapat berwujud padat, cair, atau gas, yang memiliki sifat-sifat yang berbeda.
    • Model Partikel: Konsep yang menjelaskan bahwa materi terdiri dari partikel-partikel kecil yang selalu bergerak. Perbedaan wujud zat disebabkan oleh perbedaan susunan dan pergerakan partikel.
      • Padat: Partikel tersusun rapat dan teratur, hanya bergetar di tempat.
      • Cair: Partikel lebih renggang, dapat bergerak bebas tetapi masih berdekatan.
      • Gas: Partikel sangat renggang dan bergerak acak dengan kecepatan tinggi.
    • Sifat-sifat Zat:
      • Padat: Bentuk dan volume tetap, sulit dimampatkan.
      • Cair: Bentuk berubah sesuai wadah, volume tetap, sulit dimampatkan.
      • Gas: Bentuk dan volume berubah sesuai wadah, mudah dimampatkan.
    • Difusi: Proses pergerakan partikel dari daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
  • Perubahan Wujud Zat:
    • Meleleh/Mencair: Perubahan dari padat menjadi cair karena penyerapan kalor.
    • Membeku: Perubahan dari cair menjadi padat karena pelepasan kalor.
    • Menguap: Perubahan dari cair menjadi gas karena penyerapan kalor.
    • Mengembun: Perubahan dari gas menjadi cair karena pelepasan kalor.
    • Menyublim: Perubahan dari padat menjadi gas karena penyerapan kalor.
    • Mengkristal: Perubahan dari gas menjadi padat karena pelepasan kalor.
    • Titik Leleh dan Titik Didih: Suhu spesifik di mana suatu zat meleleh atau mendidih pada tekanan tertentu.
  • Perubahan Fisika dan Kimia:
    • Perubahan Fisika: Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru, hanya mengubah bentuk atau wujud. Contoh: perubahan wujud zat, melarutkan gula dalam air.
    • Perubahan Kimia: Perubahan yang menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda dari zat aslinya. Contoh: pembakaran, perkaratan, memasak makanan.
    • Tanda-tanda Reaksi Kimia: Perubahan warna, pembentukan gas, pembentukan endapan, perubahan suhu.
    • Siklus Air: Proses alami yang melibatkan perubahan wujud air dan pergerakannya di Bumi.
  • Kerapatan Zat (Massa Jenis):
    • Massa Jenis: Massa suatu zat per satuan volume.
    • Rumus: Massa jenis (ρ) = massa (m) / volume (V)
    • Satuan: kg/m³ atau g/cm³
    • Hubungan dengan Mengapung dan Tenggelam:
      • Benda akan mengapung jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis cairan.
      • Benda akan melayang jika massa jenisnya sama dengan massa jenis cairan.
      • Benda akan tenggelam jika massa jenisnya lebih besar dari massa jenis cairan.

Bab 2 ini menjelaskan tentang konsep dasar materi dan perubahannya. Siswa akan belajar tentang perbedaan wujud zat, bagaimana zat berubah wujud, serta bagaimana mengidentifikasi perubahan fisika dan kimia. Konsep massa jenis juga diperkenalkan untuk menjelaskan mengapa beberapa benda mengapung atau tenggelam dalam cairan. Dengan memahami konsep-konsep ini, siswa akan memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari materi IPA yang lebih kompleks di tingkat selanjutnya.

C. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 3 – Suhu, Kalor, dan Pemuaian

  • Suhu:
    • Pengertian Suhu: Ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.
    • Alat Ukur Suhu: Termometer. Berbagai jenis termometer digunakan untuk mengukur suhu dalam berbagai situasi, seperti termometer badan untuk mengukur suhu tubuh, termometer laboratorium untuk mengukur suhu zat dalam percobaan, dan termometer industri untuk mengukur suhu dalam proses industri.
    • Skala Suhu: Skala suhu yang umum digunakan antara lain Celsius (°C), Fahrenheit (°F), Reamur (°R), dan Kelvin (K). Kelvin adalah satuan internasional (SI) untuk suhu.
    • Konversi Suhu: Rumus konversi antara skala suhu yang berbeda dapat digunakan untuk mengubah nilai suhu dari satu skala ke skala lainnya.
  • Kalor:
    • Pengertian Kalor: Energi panas yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Perpindahan kalor terjadi hingga tercapai keseimbangan termal, di mana suhu kedua benda sama.
    • Kalor Jenis: Jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1°C atau 1 K. Setiap zat memiliki kalor jenis yang berbeda.
    • Perhitungan Kalor: Besar kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda dapat dihitung menggunakan rumus: Q = m.c.ΔT, di mana Q adalah kalor, m adalah massa benda, c adalah kalor jenis benda, dan ΔT adalah perubahan suhu.
    • Perpindahan Kalor: Kalor dapat berpindah melalui tiga cara:
      • Konduksi: Perpindahan kalor melalui zat padat tanpa disertai perpindahan partikel zat tersebut.
      • Konveksi: Perpindahan kalor melalui zat cair atau gas dengan disertai perpindahan partikel zat tersebut.
      • Radiasi: Perpindahan kalor tanpa memerlukan medium atau zat perantara, dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
  • Pemuaian:
    • Pengertian Pemuaian: Perubahan ukuran (panjang, luas, atau volume) suatu benda akibat perubahan suhu.
    • Pemuaian Zat Padat: Zat padat memuai ketika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Besar pemuaian tergantung pada jenis zat padat, panjang awal, dan perubahan suhu.
    • Pemuaian Zat Cair: Zat cair juga memuai ketika dipanaskan. Pemuaian zat cair dimanfaatkan dalam termometer.
    • Pemuaian Gas: Gas memuai lebih besar daripada zat padat dan zat cair ketika dipanaskan. Pemuaian gas dimanfaatkan dalam balon udara.
    • Koefisien Muai: Bilangan yang menunjukkan seberapa besar suatu zat memuai per satuan panjang, luas, atau volume per satuan perubahan suhu.
    • Pemanfaatan Pemuaian: Pemuaian memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada termometer, bimetal, sambungan rel kereta api, dan balon udara.
  • Pemanfaatan Energi Kalor:
    • Dalam Kehidupan Sehari-hari: Memasak makanan, menghangatkan rumah, menghasilkan listrik, menggerakkan kendaraan, dll.
    • Dalam Industri: Proses produksi di berbagai pabrik, seperti pabrik kaca dan pabrik logam.

Bab 3 ini membahas tentang konsep suhu, kalor, dan pemuaian, serta bagaimana ketiga konsep ini saling berkaitan. Siswa akan belajar tentang cara mengukur suhu, bagaimana kalor berpindah dari satu benda ke benda lain, dan bagaimana benda-benda memuai atau menyusut karena perubahan suhu. Selain itu, siswa juga akan belajar tentang berbagai aplikasi energi kalor dan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Dengan memahami konsep-konsep ini, siswa akan dapat menjelaskan berbagai fenomena alam dan teknologi yang berkaitan dengan suhu, kalor, dan pemuaian.

D. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 4 – Gerak dan Gaya dalam Teknologi

Bab ini menjelaskan tentang konsep gerak dan gaya serta penerapannya dalam teknologi, khususnya dalam pengembangan roket.

  1. Gerak Benda:
    • Pengertian Gerak: Perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap titik acuan tertentu.
    • Jarak Tempuh: Panjang lintasan total yang dilalui oleh benda yang bergerak.
    • Perpindahan: Perubahan posisi benda dari posisi awal ke posisi akhir, diukur dalam garis lurus.
    • Gerak Relatif: Gerak suatu benda bergantung pada titik acuan pengamat.
    • Kelajuan: Besar jarak tempuh yang ditempuh benda dalam satuan waktu tertentu, tanpa memperhitungkan arah.
    • Kecepatan: Besar perpindahan yang ditempuh benda dalam satuan waktu tertentu, dengan memperhitungkan arah.
    • Percepatan: Perubahan kecepatan benda dalam satuan waktu tertentu.
  2. Gaya:
    • Pengertian Gaya: Tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda, seperti perubahan kecepatan, arah, atau bentuk.
    • Macam-Macam Gaya:
      • Gaya Otot: Gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot.
      • Gaya Pegas: Gaya yang dihasilkan oleh pegas yang diregangkan atau dimampatkan.
      • Gaya Magnet: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara kutub-kutub magnet.
      • Gaya Listrik: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara muatan listrik.
      • Gaya Gravitasi: Gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa.
      • Gaya Gesek: Gaya yang melawan gerak benda yang bersentuhan dengan permukaan lain.
    • Resultan Gaya: Jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada suatu benda.
    • Hukum Newton tentang Gerak:
      • Hukum I Newton: Benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja padanya nol.
      • Hukum II Newton: Percepatan benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya (F = m.a).
      • Hukum III Newton: Setiap aksi akan menimbulkan reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.

Penerapan Gerak dan Gaya dalam Teknologi:

  • Roket: Roket menggunakan prinsip Hukum III Newton, di mana gaya aksi dari gas buang mendorong roket ke atas (reaksi).

Bab ini memberikan pemahaman mendasar tentang konsep gerak dan gaya, yang penting dalam memahami berbagai fenomena alam dan teknologi. Siswa akan belajar tentang cara menghitung kelajuan, kecepatan, dan percepatan, serta memahami bagaimana gaya memengaruhi gerak benda. Selain itu, siswa juga akan belajar tentang Hukum Newton tentang Gerak dan penerapannya dalam teknologi, seperti pada roket. Dengan pemahaman yang baik tentang gerak dan gaya, siswa akan dapat menjelaskan berbagai fenomena alam dan teknologi yang berkaitan dengan kedua konsep tersebut.


E. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 5 – Karakteristik dan Klasifikasi Makhluk Hidup

Bab ini membahas tentang ciri-ciri yang membedakan makhluk hidup dan benda mati, serta bagaimana para ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup yang sangat beragam di Bumi.

  1. Makhluk Hidup atau Benda Mati?
    • Karakteristik Makhluk Hidup:
      • Bergerak
      • Tumbuh dan berkembang
      • Bereproduksi (menghasilkan keturunan)
      • Merespons rangsangan
      • Mengambil dan menggunakan energi
      • Bernapas
      • Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)
      • Tersusun dari sel
    • Organisme: Sesuatu yang memiliki semua karakteristik kehidupan.
    • Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati: Makhluk hidup memiliki semua karakteristik kehidupan, sementara benda mati mungkin hanya memiliki beberapa atau tidak sama sekali.
  2. Mengapa Makhluk Hidup Dikelompokkan?
    • Klasifikasi: Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan karakteristik tertentu.
    • Tujuan Klasifikasi:
      • Memudahkan pemahaman tentang keanekaragaman hayati.
      • Mempermudah studi tentang makhluk hidup.
      • Memungkinkan identifikasi organisme baru.
      • Menciptakan sistem yang konsisten dan universal.
    • Kunci Klasifikasi: Alat yang digunakan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
      • Kunci Dikotomi: Kunci yang terdiri dari dua pilihan berlawanan pada setiap tahap.
      • Kunci Determinasi Format Tabel: Kunci yang menggunakan tabel dengan deskripsi karakteristik.
  3. Makhluk Hidup Beraneka Ragam:
    • Keanekaragaman Hayati: Keragaman makhluk hidup di Bumi, baik dalam hal ukuran, bentuk, maupun cara hidup.
    • Takson: Tingkatan klasifikasi makhluk hidup.
    • Urutan Takson: Kingdom (Kerajaan), Filum/Divisi, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.
    • Lima Kingdom:
      • Monera: Organisme prokariotik (tanpa membran inti sel), contohnya bakteri.
      • Protista: Organisme eukariotik dengan jaringan sederhana, contohnya alga.
      • Fungi: Jamur, memiliki dinding sel dari kitin, tidak memiliki klorofil.
      • Plantae: Tumbuhan, memiliki klorofil, dapat melakukan fotosintesis.
      • Animalia: Hewan, tidak memiliki klorofil, mendapatkan makanan dari organisme lain.

Bab ini membantu siswa memahami ciri-ciri makhluk hidup dan pentingnya klasifikasi dalam mempelajari keanekaragaman hayati. Siswa akan belajar tentang berbagai tingkatan klasifikasi dan cara menggunakan kunci klasifikasi untuk mengidentifikasi makhluk hidup. Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik dan klasifikasi makhluk hidup, siswa akan lebih menghargai keanekaragaman hayati di Bumi dan pentingnya menjaga kelestariannya.

F. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 6 – Ekologi dan Pelestarian Lingkungan

Bab ini membahas tentang ekologi atau ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, serta pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan untuk keberlangsungan hidup di Bumi.

A. Bagaimana Pengaruh Lingkungan terhadap Suatu Organisme?

  • Lingkungan dan Komponennya: Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup, baik komponen hidup (biotik) seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, maupun komponen tak hidup (abiotik) seperti cahaya, suhu, air, udara, kelembapan, tanah, iklim, dan topografi. Semua komponen ini saling berinteraksi dan memengaruhi kehidupan organisme di dalamnya.
  • Pengaruh Komponen Abiotik: Komponen tak hidup memiliki peran penting dalam menentukan jenis dan jumlah organisme yang dapat hidup di suatu lingkungan. Beberapa contoh pengaruh komponen abiotik adalah:
    • Cahaya Matahari: Diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis, mempengaruhi perilaku hewan (misalnya, hewan nokturnal yang aktif di malam hari).
    • Suhu: Mempengaruhi metabolisme dan aktivitas makhluk hidup. Beberapa organisme hanya dapat bertahan hidup pada rentang suhu tertentu.
    • Air: Sangat penting bagi semua makhluk hidup. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme di Bumi.
    • Udara: Menyediakan oksigen untuk respirasi hewan dan karbon dioksida untuk fotosintesis tumbuhan.
    • Kelembapan: Mempengaruhi laju transpirasi pada tumbuhan dan penguapan air dari tubuh hewan.
    • Tanah: Menyediakan nutrisi bagi tumbuhan dan menjadi tempat hidup bagi banyak organisme.
    • Iklim: Pola cuaca jangka panjang yang mempengaruhi jenis organisme yang dapat hidup di suatu wilayah.
    • Topografi: Bentuk permukaan bumi yang mempengaruhi drainase, suhu, dan ketersediaan air, sehingga mempengaruhi jenis organisme yang dapat hidup di suatu tempat.

B. Tingkatan Organisasi Kehidupan dalam Ekologi dan Interaksinya

  • Tingkatan Organisasi Kehidupan:
    • Individu: Satu makhluk hidup tunggal.
    • Populasi: Kumpulan individu sejenis yang hidup di suatu wilayah pada waktu tertentu.
    • Komunitas: Kumpulan populasi berbagai jenis yang hidup di suatu wilayah dan saling berinteraksi.
    • Ekosistem: Interaksi antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
    • Bioma: Ekosistem dalam skala besar dengan karakteristik iklim dan vegetasi yang khas.
    • Biosfer: Seluruh bagian Bumi yang dihuni oleh makhluk hidup.
  • Habitat: Tempat hidup suatu organisme yang menyediakan semua kebutuhan hidupnya, seperti makanan, air, tempat berlindung, dan pasangan kawin.
  • Mikrohabitat: Bagian kecil dari habitat yang memiliki kondisi lingkungan yang sedikit berbeda, misalnya, lubang di batang pohon yang menjadi tempat hidup serangga.
  • Interaksi Antarkomponen Ekosistem:
    • Aliran Energi: Energi mengalir dari Matahari ke produsen (tumbuhan) melalui fotosintesis, kemudian ke konsumen (hewan) melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
    • Rantai Makanan: Urutan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang menunjukkan perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain.
    • Jaring-Jaring Makanan: Gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem.
    • Daur Biogeokimia: Siklus unsur-unsur kimia penting, seperti air, karbon, nitrogen, dan fosfor, melalui komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem.
    • Interaksi Antarspesies:
      • Kompetisi: Persaingan antarorganisme untuk mendapatkan sumber daya yang sama dan terbatas.
      • Predasi: Interaksi antara predator (pemangsa) dan mangsa.
      • Herbivori: Interaksi antara herbivora (pemakan tumbuhan) dan tumbuhan.
      • Simbiosis: Hubungan erat antara dua spesies yang hidup bersama.
        • Parasitisme: Satu spesies (parasit) diuntungkan, sementara spesies lain (inang) dirugikan.
        • Mutualisme: Kedua spesies saling diuntungkan.
        • Komensalisme: Satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain tidak diuntungkan maupun dirugikan.

C. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?

  • Peran Manusia: Manusia memiliki peran yang sangat besar dalam mempengaruhi ekosistem, baik secara positif maupun negatif.
  • Pengaruh Negatif:
    • Pertanian dan Produksi Pangan: Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan, pertanian monokultur, dan introduksi spesies asing dapat merusak ekosistem dan mengurangi keanekaragaman hayati.
    • Kerusakan Habitat: Penebangan hutan, pertambangan, dan pembangunan dapat merusak habitat alami dan mengancam kelangsungan hidup banyak spesies.
    • Polusi: Pencemaran udara, air, dan tanah dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan membahayakan kesehatan manusia.
    • Perubahan Iklim: Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang merugikan.

D. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayati?

  • Kepunahan Spesies: Hilangnya spesies secara permanen dari Bumi.
  • Konservasi: Upaya untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati.
  • Manfaat Konservasi:
    • Ekologis: Menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah kepunahan spesies, melindungi sumber daya alam.
    • Ekonomi: Menyediakan sumber daya alam yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja di sektor ekowisata.
  • Metode Konservasi:
    • In-situ: Pelestarian di habitat asli, misalnya melalui taman nasional, suaka margasatwa, dan cagar alam.
    • Eks-situ: Pelestarian di luar habitat asli, misalnya melalui kebun binatang, penangkaran, dan bank benih.

Bab ini memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan keanekaragaman hayati. Siswa akan belajar tentang interaksi kompleks antara makhluk hidup dan lingkungannya, serta dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem. Dengan pemahaman ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan dan berkontribusi dalam upaya pelestariannya.

G. Ringkasan Materi IPA Kelas 7 SMP: Bab 7 – Bumi dan Tata Surya

Bab ini membahas tentang sistem tata surya, termasuk Bumi dan benda-benda langit lainnya, serta pengaruh pergerakan Bumi dan benda langit lainnya terhadap kehidupan di Bumi. Selain itu, bab ini juga membahas tentang perubahan iklim Bumi yang dipengaruhi oleh benda-benda langit lainnya.

A. Sistem Tata Surya

  • Tata Surya: Tata surya kita terdiri dari Matahari, delapan planet, lima planet kerdil, lebih dari 200 satelit, ratusan ribu asteroid, ribuan komet, dan benda-benda langit lainnya. Semua benda langit ini bergerak mengelilingi Matahari dalam orbitnya masing-masing.
  • Planet: Benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk bentuk bulat, dan telah membersihkan orbitnya dari benda-benda langit lainnya. Delapan planet dalam tata surya kita adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
    • Planet Terestrial (Kebumian): Planet yang memiliki permukaan padat dan berbatu, mirip dengan Bumi. Terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
    • Planet Jovian (Raksasa Gas): Planet yang sebagian besar terdiri dari gas dan tidak memiliki permukaan padat. Terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
  • Satelit: Benda langit yang mengorbit planet. Satelit dapat alami (seperti Bulan) atau buatan (seperti satelit komunikasi).
  • Planet Kerdil: Benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk bentuk bulat, tetapi belum membersihkan orbitnya dari benda-benda langit lainnya. Contoh planet kerdil adalah Pluto, Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.
  • Asteroid: Benda langit kecil dan berbatu yang mengorbit Matahari, terutama di antara Mars dan Jupiter (Sabuk Asteroid).
  • Meteoroid: Benda langit kecil yang melayang-layang di ruang angkasa.
  • Meteor: Meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan udara.
  • Meteorit: Meteor yang berhasil mencapai permukaan Bumi.
  • Komet: Benda langit yang terdiri dari es, debu, dan gas beku. Ketika komet mendekati Matahari, sebagian esnya menguap membentuk ekor yang panjang dan terang.
  • Matahari: Bintang di pusat tata surya kita. Matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi.

B. Pengaruh Pergerakan Bumi dan Benda Langit Lainnya terhadap Kehidupan di Bumi

  • Gerak Bumi:
    • Rotasi: Gerakan Bumi berputar pada porosnya. Satu rotasi Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam, menyebabkan terjadinya siang dan malam.
    • Revolusi: Gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Satu revolusi Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari, menyebabkan terjadinya pergantian tahun dan musim.
  • Pengaruh Rotasi Bumi:
    • Siang dan Malam: Bagian Bumi yang menghadap Matahari mengalami siang, sedangkan bagian yang membelakangi Matahari mengalami malam.
    • Perbedaan Waktu: Rotasi Bumi menyebabkan perbedaan waktu di berbagai belahan dunia.
  • Pengaruh Revolusi Bumi:
    • Pergantian Tahun: Bumi menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari dalam satu tahun.
    • Pergantian Musim: Kemiringan sumbu Bumi menyebabkan perbedaan intensitas sinar matahari yang diterima di berbagai belahan Bumi sepanjang tahun, menghasilkan pergantian musim.
  • Pengaruh Bulan:
    • Fase Bulan: Perubahan bentuk Bulan yang terlihat dari Bumi karena perbedaan posisi Bulan terhadap Matahari dan Bumi.
    • Gerhana Bulan: Terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi Bulan.
    • Pasang Surut Air Laut: Disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari terhadap Bumi.
  • Pengaruh Matahari:
    • Sumber Energi: Matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya dan panas yang diperlukan untuk fotosintesis dan menjaga suhu Bumi tetap hangat.
    • Gerhana Matahari: Terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sehingga bayangan Bulan menutupi sebagian atau seluruh Matahari.  

C. Perubahan Iklim Bumi yang Dipengaruhi Benda Langit Lainnya

  • Perubahan Iklim: Perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca Bumi.
  • Penyebab Perubahan Iklim:
    • Faktor Alami: Pergerakan Bumi, aktivitas Matahari, letusan gunung berapi.
    • Aktivitas Manusia: Pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, pertanian, dan peternakan.
  • Dampak Perubahan Iklim: Kenaikan suhu global, peningkatan permukaan air laut, perubahan pola hujan, cuaca ekstrem, mencairnya es di kutub, gangguan ekosistem, dan ancaman terhadap kesehatan manusia.
  • Upaya Mengatasi Perubahan Iklim: Mengurangi emisi gas rumah kaca, mengembangkan energi terbarukan, melakukan konservasi hutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Bab ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Bumi dan tata surya, serta bagaimana pergerakan Bumi dan benda-benda langit lainnya memengaruhi kehidupan di Bumi. Siswa akan belajar tentang karakteristik planet-planet, satelit alami, planet kerdil, asteroid, meteoroid, komet, dan Matahari. Selain itu, siswa juga akan belajar tentang fenomena alam seperti siang dan malam, pasang surut air laut, dan gerhana, serta bagaimana perubahan iklim dapat dipengaruhi oleh benda-benda langit lainnya. Dengan memahami materi ini, siswa diharapkan dapat lebih menghargai keindahan dan kompleksitas alam semesta, serta menyadari pentingnya menjaga kelestarian Bumi.

Penutup:

Demikian “Kumpulan Materi IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang konsep-konsep kunci dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan memahami materi ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan rasa ingin tahu, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah yang akan membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Related posts