Konseling Sebaya Adalah | Konseling Teman Sebaya | Pengertian Konseling Sebaya Menurut Para Ahli | Tujuan | Fungsi | Manfaat | Tipe | Prinsip | Teknik | Langkah (Proses Pelaksanaan) Konseling Teman Sebaya |
Pengertian Konseling Sebaya Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian konseling sebaya menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber:
- Menurut Van Kan, Konseling sebaya adalah memecahkan masalah menggunakan keterampilan dan mendengarkan secara aktif, untuk mendukung orang-orang yang sebaya dengan kita.
- Menurut Carr (1981), Bimbingan konseling teman sebaya (Peer Counseling) merupakan suatu cara bagi siswa/mahasiswa belajar bagaimana memperhatikan dan membantu siswa/mahsiswa lain, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menurut Tindall dan Gray, konseling teman sebaya adalah suatu ragam tingkah laku membantu secara interpersonal yang dilakukan oleh individu nonprofesional yang berusaha membantu orang lain.
- Menurut Siti Muyana, Konseling sebaya merupakan pertolongan bersifat interpersonal yang dilakukan oleh tenaga non profesional kepada konseli yang memiliki kesamaan dalam segi usia, pengalaman, dan gaya hidup agar klien dapat menyelesaikan yang dihadapinya.
- Menurut Suwarjo, Konseling sebaya merupakan suatu bentuk pendidikan psikologis yang disengaja dan sistematik. Konseling sebaya memungkinkan individu untuk memiliki keterampilan-keterampilan guna mengimplementasikan pengalaman kemandirian dan kemampuan mengontrol diri yang sangat bermakna bagi remaja. Secara khusus konseling teman sebaya tidak memfokuskan pada evaluasi isi, namun lebih memfokuskan para proses berfikir, proses-proses perasaan dan proses pengambilan keputusan. Dengan cara yang demikian, konseling sebaya memberikan kontribusi pada dimilikinya pengalaman yang kuat yang dibutuhkan oleh para remaja yaitu respect.
- Menurut Agus Akhmadi, Konseling sebaya merupakan berbagai perilaku membantu interpersonal (individu lain) yang dilakukan oleh non profesional yang melakukan peran membantu kepada orang lain.
Tujuan Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa tujuan konseling sebaya menurut Mary Rebeca:
- Memanfaatkan proteksi kaum muda
- Sumber daya manusia yang paling berharga
- Mempersiapkan kaum muda menjadi pemimpin bangsanya dimasa depan
- Membantu kaum muda mengembangkan kepribadian mereka
- Membantu kaum muda mengembangkan kepribadian mereka
- Membantu kaum muda menjernihkan dan membentuk nilai-nilai hidup mereka, dan
- Meningkatkan kemampuan kaum muda melakukan perubahan di tengah masyarakat mereka
Fungsi Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa fungsi konseling sebaya menurut Krumbolth dan penjelasannya:
- Membantu siswa lain memecahkan permasalahannya.
- Membantu siswa lain yang mengalami penyimpangan fisik.
- Membantu siswa-siswa baru dalam menjalani pekan orientasi siswa untuk mengenal sistim dan suasana sekolah secara keseluruhan.
- Membantu siswa baru membina dan mengembangkan hubungan baru dengan teman sebaya dan personil sekolah.
- Melakukan tutorial dan penyesuaian sosial bagi siswasiswa asing (kalau ada).
Sedangkan fungsi menurut konseling sebayaRogation, adalah:
- Sahabat yang bersedia membantu, mendengarkan, dan memahami,
- Fasilitator yang bersedia membantu remaja untuk tumbuh dan berkembang bersama kelompoknya, dan
- Sebagai pemimpin yang karena kepeduliannya pada orang lain menjadi penggerak perubahan sosial.
Manfaat Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa manfaat menurut Hamburd dan penjelasannya:
- Siswa memiliki kemampuan melakukan pendekatan dan membina Percakapan dengan baik serta bermanfaat dengan orang lain.
- Siswa memiliki kemampuan mendengar, memahami dan merespon (3M), termasuk komunikasi nonverbal (cara memandang, cara tersenyum, dan melakukan dorongan minimal).
- Siswa memiliki kemampuan mengamati dan menilai tingkah laku orang lain dalam rangka menentukan apakah tingkah laku itu bermasalah atau normal.
- Siswa memiliki kemampuan untuk berbicara dengan orang lain tentang Masalah dan perasan pribadi.
- Siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan keputusan yang dibuat dalam konseling mengahadapi permasalahanpermasalahan pribadi, permasalahan kesehatan, permasalahan sekolah, dan permasalahan perencanaan hubungan dengan teman sebaya.
- Siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan tindakan alternatif sewaktu menghadapi masalah.
- Siswa memiliki Kemampuan menerapkan keterampilan interpersonal yang menarik untuk mengusahakan terjadi pertemuan pertama dengan siswa yang minta tolong.
- Siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keterampilan observasi atau pengamatan agar dapat membedakan tingkah laku abnormal dengan normal; terutama mengidentifikasi masalah dalam menggunakan minuman keras, masalah terisolasi, dan masalah kecemasan.
- Siswa memiliki kemampuan mengalih tangankan konseli untuk menolongnya memecahkan masalahnya jika dalam konseling sebaya tidak dapat menyelesaikan.
- Siswa memiliki kemampuan mendemontrasikan kemampuan bertingkah laku yang beretika.
- Siswa memiliki kemampuan mendemontrasikan pelaksanaan strategi konseling.
Tipe Tipe Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa tipe konseling sebaya menurut Winkel dan penjelasannya:
Konseling Krisis (segera)
Konseling yang harus segera dilaksanakan tanpa ditunda. Karena jika terjadi penundaan maka, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang membahayakan bagi klien. Di sinilah konselor dituntut untuk memiliki jiwa pengorbanan demi klien.
Konseling Fasilitatif
Memberikan konseling dalam bentuk pendampingan yang berproses menuju perubahan. Tipe konseling ini memberikan waktu tentatid tergantung pada capaian tujuan konseling.
Konseling Preventif
Konseling preventif yaitu tipe konseling yang bersifat antisipasi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan terbatas untuk isu spesifik.
Konseling Devolepmental
Diberikan untuk memberikan layanan konsultasi yang terus menerus untuk terapi problem yang dihadapi oleh seseorang yang dalam kondisi tertentu memerlukan sentuhan konselor.
Prinsip Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa prinsip konseling sebaya menurut Kan, P.V. dan penjelasannya:
- Informasi (termasuk masalah) yang dibahas dalam pertemuan konseling sebaya adalah rahasia. Dengan demikian, apa yang dibahas dalam kelompok haruslah menjadi rahasia kelompok, dan apa yang dibahas oleh sepasang teman, menjadi rahasia bersama tidak boleh dibagikan kepada orang lain.
- Harapan, hak-hak, nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan “konseli” dihormati.
- Tidak ada penilaian dalam pertemuan konseling sebaya.
- Pemberian informasi dapat menjadi bagian dari konseling sebaya, sedangkan pemberian nasihat tidak.
- Teman yang dibantu (konseli) bebas untuk membuat pilihan, dan kapan akan mengakhiri pertemuan konseling.
- Konseling sebaya dilakukan atas dasar kesetaraan (equality).
- Setiap saat “konseli” membutuhkan dukungan yang tidak dapat dipenuhi melalui konseling sebaya, dia di alih tangankan kepada konseling ahli, lembaga, atau organisasi yang lebih tepat.
- Kapanpun membutuhkan, “konseli” memperoleh informasi yang jelas tentang konseling sebaya, tujuan, proses, dan teknik yang digunakan dalam konseling sebaya sebelum mereka memanfaatkan layanan tersebut.
Teknik Konseling Sebaya
Berikut adalah beberapa Teknik Konseling Sebaya menurut Carkhuff dan penjelasannya;
Acceptance
Merupakan teknik yang digunakan konselor unluk menunjukkan minat, pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan konseli dan sikap menerima pribadi konseli sebagai suatu keseluruhan,
Attending
Yaitu perilaku yang secara langsung berhubungan dengan respek, yang ditunjukan ketika konselor/helper memberikan perhatian penuh pada konseli/helpee, melalui komunikasi verbal maupun non verbal, sebagai komitmen untuk fokus pada konseli,
Summarizing
Ketrampilan konselor untuk mendapatkan kesimpulan atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakan oleh konseli,
Questioning
Yaitu teknik mengarahkan pembicaraan dan memberikan kesempatan pada konseli uniuk mengelaborasi, mengeksplorasi atau memberikan jawaban dari berbagai kemungkinan sesuai dengan keinginan konseli dan bersifat mendalam,
Genuineness
Adalah mengkomunikasikan secara jujur perasaan sebagai cara meningkatkan hubungan dengan dua atau lebih individu,
Assertiveness
Kemampuan mengekspresikan pemikiran dan perasaan secara jujur, yang ditunjukkan dengan cara berterus terang, dan respek pada orang lain,
Confrontatio
Adalah ekspresi konselor tentang ketidakcocokannya dengan perilaku konseli. Dengan kata lain, konfrontasi adalah ketrampilan konselor untuk menunjukkan adanya kesenjangan dan inkongruensi dalam diri konseli,
Problem Solving
Adalah proses perubahan sesorang dari fase mengeksplorasi satu masalah, memahami sebab-sebab masalah, dan mengevaluasi tingkah laku yang mempengaruhi penyelesaian masalah itu.
Langkah Langkah (Proses Pelaksanaan) Konseling Teman Sebaya
Berikut adalah beberapa langkah langkah (proses pelaksanaan) konseling teman sebaya menurut Suwarjo dan penjelasannya:
- Pemilihan calon “konselor” teman sebaya. Meskipun keterampilan pemberian bantuan dapat dikuasai oleh siapa saja, faktor kesukarelaan dan faktor kepribadian pemberi bantuan (“konselor” sebaya) ternyata sangat menentukan keberhasilan pemberian bantuan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemilihan calon “konselor” sebaya. Pemilihan didasarkan pada karakteristik-karakteristik hangat. Adapun karakteristik-karakteristik tersebut adalah; memiliki minat untuk membantu, terbuka dan mampu berempati, memiliki disiplin yang baik, dapat diterima orang lain, toleran terhadap perbedaan sistem nilai, energik, memiliki emosi yang stabil, mampu bersosialisasi dan menjadi model yang baik bagi teman-temannya, dan memiliki prestasi belajar yang cukup baik, serta mampu menjaga rahasia.
- Pelatihan calon “konselor” teman sebaya. Tujuan utama pelatihan “konselor” sebaya adalah untuk meningkatkan jumlah remaja yang memiliki dan mampu menggunakan keterampilan-keterampilan pemberian bantuan. Pelatihan ini tidak dimaksudkan untuk menghasilkan personal yang menggantikan fungsi dan peran konselor. Sikap dan keterampilan dasar konseling yang meliputi kemampuan berempati, kemampuan melakukan attending, keterampilan bertanya dan keterampilan lainnya. Penguasaan terhadap kemampuan membantu diri sendiri dan kemampuan untuk membangun komunikasi interpersonal secara baik akan memungkinkan seorang remaja memiliki sahabat yang cukup.
- Pelaksanaan dan pengorganisasian konseling teman sebaya. Dalam praktiknya, interaksi “konseling” teman sebaya lebih banyak bersifat spontan dan informal. Spontan dalam arti interaksi tersebut dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak perlu menunda. Meskipun demikian prinsip-prinsip kerahasiaan tetap ditegakkan.