Tulisan yang sadang kamu baca adalah jawaban penjelasan atas pertanyaan, “Dari pernyataan berikut, manakah yang termasuk miskonsepsi literasi Anak Usia Dini?“
Dengan beberapa pilihan jawaban : A. Lancar membaca bukan berarti paham isi bacaan; B. Kesiapan membaca awal terlihat dari anak dapat bercerita tentang lingkungan sekitarnya; C. Belajar membaca diawali dengan menghafal huruf A-Z; D. Pengenalan aksara, kata dilakukan dalam konteks bermain dan belajar serta berkomunikasi
Pertanyaan ini meminta kita untuk mengidentifikasi pernyataan mana yang merupakan miskonsepsi tentang literasi pada Anak Usia Dini. Mari kita bahas setiap pilihan:
A. Lancar membaca bukan berarti paham isi bacaan: Pernyataan ini benar. Kemampuan membaca melibatkan lebih dari sekadar mengenali kata-kata. Seorang anak bisa jadi lancar membaca namun belum tentu memahami makna atau konteks bacaannya.
B. Kesiapan membaca awal terlihat dari anak dapat bercerita tentang lingkungan sekitarnya: Pernyataan ini juga benar. Kemampuan anak untuk bercerita tentang lingkungannya menunjukkan bahwa mereka telah mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, yang merupakan langkah penting dalam kesiapan membaca.
C. Belajar membaca diawali dengan menghafal huruf A-Z: Ini adalah miskonsepsi. Belajar membaca tidak hanya melibatkan menghafal huruf. Proses ini melibatkan pemahaman tentang suara (fonem) yang berhubungan dengan huruf-huruf tersebut (fonik), serta bagaimana suara-suara ini digabungkan untuk membentuk kata-kata.
D. Pengenalan aksara, kata dilakukan dalam konteks bermain dan belajar serta berkomunikasi: Pernyataan ini benar. Anak-anak belajar terbaik melalui bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Pengenalan aksara dan kata dalam konteks ini membantu mereka memahami penggunaan dan tujuan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, jawabannya adalah C. Belajar membaca diawali dengan menghafal huruf A-Z. Ini adalah miskonsepsi karena proses belajar membaca melibatkan lebih dari sekadar menghafal huruf. Harap dicatat bahwa pendekatan terbaik dalam mengajarkan literasi pada Anak Usia Dini adalah melalui metode yang menyenangkan dan interaktif, yang melibatkan bermain dan berkomunikasi.
Sebagai catatan, soal diatas salah satu soal dalam Modul 3 Membangun Kemampuan Literasi Numerasi Secara Bertahap, Pemahaman dan Reflektif
Nah, Sedangkan jawaban yang lain dari Modul 3 Membangun Kemampuan Literasi Numerasi Secara Bertahap, Pemahaman dan Reflektif, kamu bisa langsung lihat jawabannya di bawah ini
Materi 1: Miskonsepsi Literasi dan Numerasi
Soal 2 : Manakah dari pernyataan berikut yang bukan termasuk miskonsepsi numerasi Anak Usia Dini?
Jawaban: D Matematika tidak selalu perlu diintegrasikan dengan kegiatan lain
Materi 2: Lingkup Literasi
Soal 1: Ketika anak mendengar sebuah kata, memmerhatikan mimik dan gestur lawan bicara, menandakan bahwa anak anda sedang menggunakan kemampuan bahasa?
Jawaban: Bahasa Reseptif
Soal 2 : Kemampuan anak dalam memahami dunia sekitarnya, termasuk komponen literasi
Jawaban: D Pengetahuan latar
Soal 3 : Cakupan literasi yang paling banyak dilakukan di PAUD dan SD adalah keaksaraan, apa yang dimaksud dengan keaksaraan?
Jawaban : A. Kemampuan anak menghubungkan huruf dan bunyi
Materi 3: Membangun Literasi secara Bertahap
Soal 1: Langkah pertama yang perlu dilakukan guru dalam merancang pembelajaran penguatan literasi Anak Usia Dini adalah
Jawaban: Melakukan asesmen awal
Soal 2: Sesuai dengan tema pembelajaran “Hobiku” di term ke-2, Bapak Yudi meminta anak-anak kelas 1A untuk membawa benda-benda terkait hobi mereka dan menceritakannya kepada teman-teman di kelas. Dua cakupan literasi manakah yang ingin dibagun oleh Bapak Yudi melalui kegiatan ini?
Jawaban: D Kosakata dan kemampuan bercerita
Soal 3: Ibu Linda menyediakan beberapa mainan kesukaan anak-anak di kelas. Ibu Linda meminta anak-anak untuk menyebutkan namanya dan mengajak mereka mengeja lalu membimbing untuk menulis pada kerta yang sudah disediakan. Dua cakupan literasi yang ingin dikembangkan oleh Ibu Linda secara bertahap adalah?
Jawaban: A Kesadaran fonemik dan keaksaraan
Materi 4: Lingkup Numerasi
Soal 1: Numerasi tidak hanya sebatas operasi bilangan juga rumus. Dari pernyataan berikut ini, manakah yang bukan termasuk kegunaan dari pengembangan kemampuan numerasi pada kehidupan kita?
Jawaban: B Mengajarkan kemampuan menghafal rumus
Soal 2 : Mengapa penting bagi para murid dalam memiliki kesadaran bilangan?
Jawaban: D Dapat memberikan penguatan terhadap kemampuan numerasi lainnya.
Soal 3 : Bu Risa sedang mengajak pada siswa-siswi di dalam kelasnya untuk mengumpulkan bunga-bunga yang berjatuhan di halaman sekolah. Kemudian bu Risa mengajak pada anak didik untuk mendeskripsikan bunga-bunga itu berdasar warnanya.
Lalu bu Risa menanyakan berapa jumlah bunga pada setiap kelompok. Kemudian siswa-siswi bisa menempelkan bunga tersebut membentuk benda.
Berdasarkan kegiatan tersebut di atas maka kemampuan numerasi apakah yang dibangun?
Jawaban: C Analisa data, kesadaran bilangan, geometri
Materi 5: Membangun Numerasi Secara Bertahap
Dengan menyortir, menggolongkan benda berdasarkan ciri, menghitung sesuai dengan masing-masing kategori.
Selanjutnya mengumpulkan, mengelompokkan data buat menjawab pertanyaan contohnya,”Apa makanan kesukaan Anda?” Hal tersebut adalah contoh cara membangun kemampuan
Jawaban: D Analisa data
Soal 2 : Pada kemampuan spasial adalah dimulai dari kemampuan menentukan pada jalur yang dilalui dan buat mencapai sebuah benda pada gambar. Dilanjutkan dengan menyebutkan posisi dari benda yang dilihat yaitu dari atas, bawah, belakang, depan, samping serta membedakan kanan, kiri maka termasuk ke dalam komponen mengenalkan?
Jawaban: C Geometri