Hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika (Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika | Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 9 | Bab 1 | SMP | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika

Hubungan antara Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi dasar kuat dalam mengelola keberagaman di Indonesia. Negara ini memiliki beragam penduduk dari berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi sosial ekonomi yang berbeda di seluruh wilayahnya, namun semangat persatuan tercermin dalam sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Pancasila sebagai ideologi negara memastikan inklusivitas dan keragaman. Penting untuk menguatkan kesadaran akan hal ini, menjadikan Indonesia sebagai rumah besar yang nyaman, indah, dan damai, seiring dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Persatuan Indonesia, yang merupakan inti dari Pancasila, berperan sebagai penjaga dan penguat Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kedaulatan bangsa. Prinsip-prinsip ini tergabung dalam nilai-nilai Persatuan yang terus menerus mempengaruhi budaya gotong royong dalam masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini adalah salah satu kekuatan nasional.


Semangat penerapan nilai-nilai Pancasila berpengaruh pada pola interaksi dalam masyarakat Indonesia yang beragam. Pancasila dapat menjadi pedoman bagi terciptanya harmoni di tengah perbedaan. Yudi Latif (2015) menjelaskan bahwa sila ketiga Pancasila menegaskan keberagaman dan persatuan sebagai aspek yang tak terpisahkan, seperti yang tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Contoh yang dapat diamati adalah di lingkungan sekolah, di mana warga sekolah dengan perbedaan agama, suku bangsa, budaya, dan bahasa mampu bekerja bersama menciptakan persatuan. Hal ini mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, yang mengajarkan persatuan dalam keragaman.

Ketika para peserta didik datang ke sekolah, mereka memiliki tujuan belajar baik dalam aspek akademik maupun sosial. Di samping memperoleh pengetahuan, di sekolah mereka belajar bekerjasama, berorganisasi, dan saling mengenal satu sama lain. Walaupun perbedaan hadir di antara mereka, mereka dapat bekerjasama dan mendukung satu sama lain dalam mencapai impian masa depan.


Situasi di lingkungan sekolah mencerminkan realitas masyarakat Indonesia yang beragam. Di sana, para siswa memiliki kesempatan untuk mengenal teman-teman dengan latar belakang yang beragam, belajar dari mereka, dan bekerja sama untuk meraih cita-cita. Kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan ketika didukung oleh pertemanan yang positif. Perjalanan pendidikan yang melibatkan tingkatan sekolah menengah atas atau perguruan tinggi, serta dunia kerja, akan semakin melibatkan interaksi dengan beragam individu atau kelompok. Sikap yang mampu merespon perbedaan dengan kepala dingin dan kemampuan menjalin hubungan baik akan sangat bermanfaat.

Dalam konteks kehidupan bernegara, Pancasila menjamin hak setiap warga negara untuk beribadah sesuai keyakinan, memperoleh pendidikan, layanan kesehatan, dan jaminan sosial. Pancasila juga memberikan ruang bagi ekspresi kebudayaan tanpa mengganggu ketertiban umum. Dalam konteks masyarakat, ekspresi budaya dapat diwujudkan secara terbuka di ruang publik. Semua ini menggambarkan Indonesia yang kaya dalam keragaman.

Pentingnya menghadapi perbedaan dengan bijak sangat ditekankan. Ketika perbedaan tidak dikelola dengan baik, risiko perpecahan dan kerusakan dalam bangsa Indonesia dapat meningkat. Keberhasilan bangsa Indonesia bertahan hingga saat ini dapat dilihat dari kemampuan setiap kelompok masyarakat dengan latar belakang yang beragam untuk bersatu, bekerja sama, membangun toleransi, dan saling menghormati. Semua ini mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila.

Pandangan dari tokoh pendiri bangsa, Bung Hatta, yang diambil dari buku “Mata Air Keteladanan” (Yudi Latif, 2014), menegaskan pentingnya menghargai martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan dalam konteks “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pancasila, sebagai pedoman persatuan, mengajak untuk membangun persatuan di Indonesia. Prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika, seperti perilaku toleransi dan saling menghormati, juga mengarah pada tujuan ini. Sikap-sikap ini akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan memperkuat citra bangsa sebagai entitas yang kuat dan signifikan di dunia. Keberagaman di Indonesia, dalam pandangan ini, merupakan potensi besar yang dapat memajukan bangsa.

Related posts