Wislah.com – Badan Pusat Statistik (BPS) yang kini diketuai oleh Margo Yuwono, mencatat penduduk miskin ekstrim pada tiap daerah di Indonesia. Pada 2021, persentase penduduk miskin ekstrim mencapai 4,8% dari total penduduk miskin nasional di level 10,14%. Yang artinya total sekitar 36 juta lebih warga miskin skala nasional yang ada di Indonesia. Dan titik exstrimnya pada angka 1,7 juta jiwa yang mengalami keadaan demikian.
Dari data BPS, penduduk miskin ekstrim terbanyak ada di pulau Jawa yakni di tiga Provinsi. Jumlahnya bahkan mencapai 1,7 juta orang. Dan perlu kita ketahui juga ketiga provinsi tersebut merupakan daerah yang luas dan memiliki warga yang terbilang lebih banyak dibanding dengan wilayah provinsi lainnya.
“Jumlah penduduk miskin ekstrim tertinggi terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah, meskipun secara persentase cukup rendah,” tulis paparan BPS yang disampaikan dalam rapat kerja bersama DPR RI, dikutip Rabu (1/9/2021). Secara hitungan matematis sunguh mengejutkan yang mana ketiga provinsi tersebut tercatat sebagai provinsi yang tingkat exstrim kemiskinannya terbilang paling tinggi. letaknya wilayah yang tidak sampai menyebrang pulau dengan Ibu kota namun catatan data berteriak yang mana telah disebut BPS.
Adapun pengkategorian orang yang terindikasi miskin yang terbilang Exstrim tidak di paparkan secara gamblang pada pelaporan tersebut. Yang dua hari di beritakan pada meja rapat DPR oleh pihak BPS.
Secara rinci, jumlah penduduk miskin ekstrim di Jawa Barat tercatat sejumlah 1,78 juta jiwa atau 3,6%. Selanjutnya di Jawa Timur sebanyak 1,74 juta jiwa atau 4,4%.
berikutnya kemiskinan ekstrim di Jawa Tengah dengan total 1,52 juta jiwa atau 4,4% dari jumlah penduduknya.
Sementara itu, untuk penduduk miskin skala nasional secara umum terbanyak ada di Papua Barat yakni 13,6%. Lebih tinggi dari kemiskinan nasional di level 10,14%.
Sedangkan provinsi yang paling terbilang sedikit penduduk miskinnya adalah Kepulauan Bangka Belitung yang hanya 1,2% atau 17,7 ribu dari jumlah penduduknya.