10 Contoh Abstrak Jurnal Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Serta Cara Membuatnya

Contoh Abstrak Jurnal Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Contoh Abstrak Jurnal Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

WISLAH.COM – Dalam dunia akademis, abstrak jurnal memainkan peran penting sebagai ringkasan singkat yang memberikan gambaran umum tentang isi penelitian.

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang apa itu abstrak jurnal, perbedaan antara abstrak jurnal penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta memberikan contoh-contoh konkrit dari kedua jenis penelitian ini.

Membaca sampai selesai akan memberikan Anda pemahaman yang mendalam tentang cara membuat abstrak yang efektif dan berfungsi sebagai panduan praktis bagi peneliti pemula maupun yang berpengalaman.


A. Apa Itu Abstrak dalam Jurnal?

Abstrak adalah ringkasan singkat dari sebuah penelitian yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari penelitian tersebut. Abstrak biasanya ditemukan di awal sebuah artikel jurnal dan berfungsi untuk memberi pembaca gambaran umum tentang apa yang diharapkan dari penelitian tersebut tanpa harus membaca seluruh isi artikel.

B. Apa Perbedaan Abstrak Jurnal Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?

Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki pendekatan yang berbeda, sehingga abstrak yang dibuat untuk kedua jenis penelitian ini juga memiliki perbedaan yang signifikan.

AspekAbstrak Jurnal KuantitatifAbstrak Jurnal Kualitatif
FokusAngka dan data statistikPengalaman dan persepsi manusia
TujuanMengukur variabel dan menganalisis hubunganMendalami fenomena atau konsep
StrukturLebih terstruktur dengan hasil yang konkretLebih deskriptif dan naratif
Metode PenelitianSurvei, eksperimen, analisis statistikWawancara, observasi, analisis teks
HasilData numerik dan signifikan statistikTemuan tematik dan interpretasi
Contoh Kalimat Pembuka“Penelitian ini menganalisis hubungan antara…”“Studi ini mengeksplorasi pengalaman dari…”

C. Manfaat dan Tujuan Abstrak dalam Jurnal Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Abstrak memiliki beberapa manfaat dan tujuan penting, di antaranya:

  1. Memberikan Ringkasan: Abstrak memberi ringkasan singkat tentang penelitian yang memudahkan pembaca untuk memahami esensi penelitian tanpa membaca keseluruhan artikel.
  2. Menarik Minat: Abstrak yang baik dapat menarik minat pembaca untuk membaca lebih lanjut artikel tersebut.
  3. Memudahkan Penelusuran: Dalam basis data akademis, abstrak membantu peneliti menemukan artikel yang relevan dengan cepat.
  4. Membantu Reviewer: Abstrak membantu reviewer jurnal untuk memahami fokus dan kontribusi penelitian sebelum membaca secara mendetail.

D. Cara Membuat Abstrak Jurnal

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat abstrak jurnal yang efektif:


  1. Tulis Setelah Penelitian Selesai: Abstrak sebaiknya ditulis setelah seluruh penelitian dan analisis selesai sehingga Anda memiliki gambaran utuh tentang penelitian.
  2. Mulailah dengan Latar Belakang: Jelaskan singkat latar belakang atau konteks penelitian.
  3. Tujuan Penelitian: Sertakan tujuan utama dari penelitian.
  4. Metode Penelitian: Jelaskan secara singkat metode yang digunakan.
  5. Hasil Utama: Paparkan hasil utama dari penelitian.
  6. Kesimpulan: Akhiri dengan kesimpulan dari penelitian dan implikasinya.

E. 5 Contoh Abstrak Jurnal Kuantitatif

  1. Contoh 1:
    “Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di sektor manufaktur. Menggunakan survei dengan sampel 200 karyawan, hasil analisis regresi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional memiliki korelasi positif signifikan dengan kinerja karyawan.” Studi ini bertujuan untuk menguji sejauh mana gaya kepemimpinan transformasional mempengaruhi kinerja karyawan di sektor manufaktur. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei terhadap 200 karyawan dari berbagai perusahaan manufaktur di Indonesia. Survei ini berfokus pada aspek-aspek seperti motivasi, kepuasan kerja, dan produktivitas. Hasil dari analisis regresi linear menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,45. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi penerapan gaya kepemimpinan transformasional, semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh karyawan. Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi manajer di sektor manufaktur untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang lebih transformasional guna meningkatkan kinerja tim mereka.
  2. Contoh 2:
    “Studi ini mengevaluasi efek program pelatihan keterampilan komunikasi pada mahasiswa. Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest dari 150 mahasiswa, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan komunikasi setelah mengikuti program.” Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas program pelatihan keterampilan komunikasi yang ditawarkan kepada mahasiswa di sebuah universitas swasta di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental dengan desain pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari 150 mahasiswa yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen mengikuti program pelatihan selama 8 minggu, sementara kelompok kontrol tidak mengikuti program tersebut. Data dikumpulkan menggunakan tes keterampilan komunikasi sebelum dan sesudah pelatihan. Analisis data menunjukkan peningkatan signifikan dalam skor keterampilan komunikasi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan nilai t sebesar 3,25 dan p-value < 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa program pelatihan yang diberikan efektif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi mahasiswa.
  3. Contoh 3:
    “Penelitian ini mengukur kepuasan pelanggan terhadap layanan e-commerce di Indonesia. Melalui kuesioner yang diisi oleh 500 responden, hasil menunjukkan bahwa kualitas layanan dan kecepatan pengiriman adalah faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.” Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap layanan e-commerce di Indonesia. Menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 500 pelanggan dari berbagai platform e-commerce populer. Kuesioner ini mengukur berbagai aspek layanan seperti kualitas produk, kecepatan pengiriman, responsivitas layanan pelanggan, dan kemudahan penggunaan situs web. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kualitas layanan dan kecepatan pengiriman memiliki pengaruh terbesar terhadap kepuasan pelanggan, dengan nilai koefisien masing-masing sebesar 0,38 dan 0,35. Temuan ini memberikan wawasan bagi perusahaan e-commerce untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas layanan dan efisiensi pengiriman guna meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas.
  4. Contoh 4:
    “Studi ini mengkaji hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan di kalangan pekerja profesional. Menggunakan data survei nasional, analisis regresi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi berhubungan signifikan dengan pendapatan yang lebih tinggi.” Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara tingkat pendidikan dan pendapatan di kalangan pekerja profesional di Indonesia. Data dikumpulkan melalui survei nasional yang mencakup 1.000 responden dari berbagai sektor industri. Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan yang dikategorikan menjadi pendidikan menengah, pendidikan sarjana, dan pendidikan pascasarjana. Variabel dependen adalah pendapatan bulanan. Analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat pendidikan dan pendapatan, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,50 dan p-value < 0,001. Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan tingkat pendidikan berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Temuan ini menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi individu.
  5. Contoh 5:
    “Penelitian ini menyelidiki dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Dari survei yang melibatkan 300 siswa SMA, ditemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan berhubungan negatif dengan kesejahteraan mental.” Studi ini bertujuan untuk menyelidiki dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei yang melibatkan 300 siswa SMA di Jakarta. Survei ini mengukur tingkat penggunaan media sosial serta indikator kesehatan mental seperti tingkat kecemasan, depresi, dan stres. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan memiliki hubungan negatif dengan kesehatan mental, dengan nilai koefisien sebesar -0,42 dan p-value < 0,01. Remaja yang menghabiskan lebih dari 3 jam per hari di media sosial cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menggunakan media sosial dalam batas yang wajar. Temuan ini menyoroti perlunya edukasi mengenai penggunaan media sosial yang sehat dan pengembangan program intervensi untuk meningkatkan kesejahteraan mental remaja.

G. 5 Contoh Abstrak Jurnal Kualitatif

  1. Contoh 1:
    Studi ini mengeksplorasi pengalaman ibu tunggal dalam mengelola stres pekerjaan dan rumah tangga. Melalui wawancara mendalam dengan 20 ibu tunggal, temuan menunjukkan bahwa dukungan sosial dan manajemen waktu yang baik adalah kunci dalam mengatasi stres. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami secara mendalam pengalaman ibu tunggal dalam menghadapi tantangan stres yang unik yang terjadi ketika mereka harus menangani tanggung jawab pekerjaan dan rumah tangga secara seorang diri. Melalui wawancara semi-struktur, para responden berbagi pengalaman pribadi mereka, termasuk strategi coping yang digunakan dan peran dukungan sosial dalam mengelola stres. Analisis tematik menunjukkan bahwa dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas sangat penting dalam membantu ibu tunggal mengatasi tekanan yang mereka hadapi. Selain itu, manajemen waktu yang efektif juga terbukti menjadi faktor penentu dalam mengurangi tingkat stres. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi di bidang kesehatan mental dan layanan sosial dalam merancang intervensi yang lebih efektif untuk membantu ibu tunggal mengatasi stres sehari-hari mereka.
  2. Contoh 2:
    Penelitian ini menggali persepsi guru tentang implementasi kurikulum baru di sekolah dasar. Wawancara dengan 15 guru menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan dalam pelaksanaan, sebagian besar guru merasa kurikulum baru lebih relevan dengan kebutuhan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan dan pengalaman guru dalam menerapkan kurikulum baru yang diperkenalkan di sekolah dasar. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 15 guru yang mengajar di sekolah dasar yang menerapkan kurikulum baru tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan dalam mengimplementasikan kurikulum baru, seperti keterbatasan sumber daya dan perubahan dalam metode pengajaran, sebagian besar guru merasa bahwa kurikulum baru lebih relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Guru melaporkan bahwa kurikulum baru memungkinkan mereka untuk lebih fleksibel dalam merancang pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perspektif guru terhadap kurikulum baru dan implikasinya bagi praktek pengajaran di sekolah dasar.
  3. Contoh 3:
    Studi ini mengeksplorasi pengalaman hidup penderita diabetes tipe 2 dalam mengelola penyakit mereka. Melalui wawancara dengan 25 pasien, ditemukan bahwa edukasi kesehatan yang baik dan dukungan keluarga sangat membantu dalam manajemen penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam pengalaman hidup penderita diabetes tipe 2 dan faktor-faktor yang memengaruhi manajemen penyakit mereka sehari-hari. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 25 pasien diabetes tipe 2 yang sedang menjalani perawatan di sebuah pusat kesehatan komunitas. Wawancara difokuskan pada pengalaman pasien dalam menghadapi tantangan fisik, emosional, dan sosial yang terkait dengan kondisi mereka. Analisis tematik menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti tingkat pengetahuan tentang diabetes, dukungan keluarga, dan akses terhadap layanan kesehatan berperan penting dalam manajemen penyakit. Temuan ini menyoroti pentingnya edukasi kesehatan yang terarah dan dukungan sosial dalam membantu penderita diabetes mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.
  4. Contoh 4:
    Penelitian ini meneliti persepsi masyarakat terhadap penggunaan energi terbarukan di daerah pedesaan. Dari wawancara dengan 30 penduduk desa, temuan menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan dan manfaat ekonomi adalah faktor utama yang mendorong adopsi energi terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan energi terbarukan, khususnya di daerah pedesaan. Dengan menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan 30 penduduk desa yang tinggal di wilayah yang memiliki potensi energi terbarukan yang besar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan dan potensi manfaat ekonomi merupakan faktor utama yang memengaruhi sikap masyarakat terhadap penggunaan energi terbarukan. Responden menyatakan bahwa mereka lebih condong untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan jika hal tersebut dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan juga memberikan keuntungan finansial jangka panjang. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam merancang program dan kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan di pedesaan.
  5. Contoh 5:
    Studi ini mengkaji pengalaman migran dalam beradaptasi dengan budaya baru. Wawancara dengan 20 migran menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa dan interaksi sosial yang positif sangat penting dalam proses adaptasi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam pengalaman migran dalam beradaptasi dengan budaya baru di negara tujuan mereka

Penutup

Dalam penelitian akademis, abstrak memegang peranan penting dalam menyampaikan esensi penelitian kepada pembaca dengan cara yang ringkas dan jelas. Dengan memahami perbedaan antara abstrak penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta cara membuatnya, peneliti dapat menyusun abstrak yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik minat pembaca untuk mendalami penelitian lebih lanjut. Melalui contoh-contoh konkret yang telah disajikan, diharapkan dapat memberikan panduan praktis dalam menulis abstrak yang efektif dan berkualitas.

Related posts