Bimbingan Agama Islam : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Metode, dan Materinya

Bimbingan Agama Islam

Bimbingan Agama Islam | Pengertian Bimbingan Islam | Fungsi | Tujuan | Metode | Materi Bimbingan Islam |

Pengertian Bimbingan Agama Islam Menurut Para Ahli

Sebelum masuk pada Definisi Bimbingan Agama Islam yang dikemukan oleh para ahli, di bawah ini terlebih dahulu mengungkap “Arti Bimbingan”.

Samsul Munir Amin dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islam” menyebutkan, Bimbingan secara etimologis merupakan arti dari bahasa Inggris “guidance” yang berasal dari kata kerja “guide” artinya menunjukkan, membimbing atau menuntun orang lain kejalan yang benar .


Menurut Shertzer dan Stone dalam bukunya “Fundamental of Counseling”, bimbingan diartikan sebagai proses membantu orang perorang untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya (Guidance is the process of helping individuals to understand themselves and their world).

Menurut Crow & Crow yang dikutip oleh Prayitno dalam bukunya “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok” menyebutkan, bimbingan Adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri.

Menurut Donald G. Mortenson yang dikutip oleh Marsudi dalam bukunya “Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah” menyebutkan, bimbingan Adalah pemberian bantuan kepada setiap orang yang dilakukan oleh ahli dalam bidang bimbingan, dan diharapkan dengan bimbingan tersebut orang yang diberikan bimbingan dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya.  

Menurut Bimo Walgito dalam bukunya “Pengantar psikologi Umum”, bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahtreaan hidupnya

Setelah mengungkap arti bimbingan, sebagai dasar dari pengertian Bimbingan Agama Islam, di bawah ini adalah kumpulan definisi yang diungkap oleh para ahli tentang Bimbingan Agama Islam:

Menurut Samsul Munir Amin dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islam”, Bimbingan Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadist Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan AlQur’an dan Hadist.

Menurut Anwar Sutoyo dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik)”, bimbingan agama Islam adalah upaya membantu individu mengembangkan fitrah dengan cara memperdayakan iman, akal, dan kemampuan untuk mempelajari tuntutan Allah dan Rasulnya.

Menurut Thohari Musnamar dalam bukunya “Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami”, bimbingan agama Islam adalah suatu usaha membantu orang lain membangkitkan potensi yang dimilikinya dengan diarahkan kepada agama yang bertujuan agar dapat mengembangkan potensi fitrah yang dibawa sejak lahir secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam AlQur’an dan Al-Hadist.

Menurut Hallen dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Dalam Islam”, Bimbingan Islam adalah proses pemberian bantuan yang terarah kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan hadits ke dalam diri sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan hadits. 

Tujuan Bimbingan Agama Islam

Di bawah ini adalah kumpulan tujuan Bimbingan Agama Islam yang dikutip dari Anwar Sutoyo dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), yaitu :

1. Agar orang yakin bahwa Allah SWT adalah penolong utama dalam kesulitan.

2. Agar orang sadar bahwa manusia tidak ada yang bebas dari maslah, oleh sebab itu manusia wajib berikhtiar dan berdo’a agar dapat menghadapi masalahnya secara wajar dan agar dapat memecahkan masalahnya sesuai tuntunan Allah.

3. Agar orang sadar bahwa akal dan budi serta seluruh yang dianugerahkan oleh Tuhan itu harus difungsikan sesuai ajaran Islam.

4. Memperlancar proses pencapaian tujuan pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan hidup lahir batin, serta kebahagiaan dunia dan akhirat berdasarkan ajaran Islam.

5. Membantu mengembangkan potensi individu maupun memecahkan masalah yang dihadapinya.

Sedangan menurut Hj. Zakiah Daradjat dalam bukunya “Kesehatan Mental”, disebutkan tujuan dari Bimbingan Agama Islam, adalah :

1. Membantu individu untuk mencegah timbulnya masalah-masalah dalam kehidupan keagamaannya, antara lain:

a. Membantu individu menyadari fitrah manusia.

b. Membantu individu mengembangkan fitrahnya.

c. Membantu individu mamahami dan menghayati ketentuan dan petunjuk Allah dalam kehidupan keagamaan.

d. Membantu individu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah dalam kehidupan keagamaan.

2. Membantu individu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan keagamaannya, antara lain dengan cara:

a. Membantu individu mamahami problem yang dihadapinya.

b. Membantu individu kondisi dan situasi dirinya dan lingkungannya.

c. Membantu individu memahami dan menghayati berbagai cara untuk mengatasi problema kehidupan keagamaan sesuai syari’at Islam.

d. Membantu individu menetapkan pilihan upaya pemecahan problem keagamaan yang dihadapi.

3. Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan atau menjadi lebih baik.

Menurut Ainur Rahim Faqih dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling dalam Islam”, disebutkan tujuan dari Bimbingan Agama Islam adalah :

1. Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai kodrat-Nya yang ditentukan Allah sesuai dengan sunnatullah sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Allah.

2. Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang ditentukan Allah melalui Rasulnya (ajaran Islam).

3. Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berrarti menyadari eksistensi diri sebagai makhluk Allah untuk mengabdi kepada-Nya dalam arti seluas-luasnya. Dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah, yang bersangkutan akan berperilaku yang tidak keluar dari ketentuan, petunjuk Allah dengan hidup serupa itu maka akan tercapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.

Menurut Baried Ishom dalam bukunya “Islam, Etika dan Kesehatan”, disebutkan tujuan bimbingan Islam adalah :

1. Menyadarkan penderita agar dapat memahami dan menerima cobaan yang dideritanya secara ikhlas.

2. Ikut serta memecahkan dan meringankan problem kejiwaan yang sedang dideritanya.

3. Memberikan pengertian dan bimbingan penderita dalam melaksanakan kewajiban keagamaan harian yang harus dikerjakan dalam batas kemampuan.


4. Perawatan dan pengobatan dikerjakan dengan berpedoman tuntutan Islam, memberi makan, minum obat baik per-oral maupun parenteral dan lain-lain. Dibiasakan diawali dengan bacaan basmalah dan diakhiri dengan bacaan hamdalah.

5. Menunjukkan perilaku dan bacaan yang baik sesuai dengan kode etik kedokteran dan tuntunan agama.

Menurut Hamdani Bakran Adz Dzaky dalam bukunya “Konseling dan Psikoterapi Islam”, tujuan bimbingan Islam adalah :

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, tenteram dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah) dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya (mardhiyah).

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolongmenolong dan rasa kasih sayang.

4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi yang baik, maka dengan potensi itu individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar serta dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan

Fungsi Bimbingan Agama Islam  

Di bawah ini adalah kumpulan fungsi bimbingan Agama Islam yang merujuk pada buku Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama karya M. Arifin, disebutkan di dalamnya, fungsi dari Bimbingan Islam adalah :   

1. Fungsi Umum

a. Mengusahakan agar klien terhindar dari segala gagasan dan hambatan yang mengancam kelancaran proses perkembangan dan pertumbuhan.

b. Membantu memecahkan kesulitan yang dialami oleh setiap klien.

c. Mengungkap tentang kenyataan psikologis dari klien yang bersangkutan yang menyangkut kemampuan dirinya sendiri, serta minat perhatiannya terhadap bakat yang dimilikinya yang berhubungan dengan cita-cita yang ingin dicapainya.

d. Melakukan pengarahan terhadap pertumbuhan dan perkembangan klien sesuai dengan kenyataan bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya sampai titik optimal. e. Memberikan informasi tentang segala hal yang diperluan oleh klien.

2. Fungsi Khusus

a. Fungsi penyaluran. Fungsi ini menyangkut bantuan kepada klien dalam memilih sesuatu yang sesuai dengan keinginannya baik masalah pendidikan maupun pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.

b. Fungsi menyesuaikan klien dengan kemajuan dalam perkembangan secara optimal agar memperoleh kesesuaian, klien dibantu untuk mengenal dan memahami permasalahan yang dihadapi serta mampu memecahkannya.

c. Fungsi mengadaptasikan program pengajaran agar sesuai dengan bakat, minat, kemampuan serta kebutuhan klien

Menurut Ainur Rahim Faqih dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling dalam Islam”, disebutkan fungsi dari Bimbingan Agama Islam adalah :

1. Fungsi preventif atau pencegahan, yaitu mencegah timbulnya masalah pada seseorang.

2. Fungsi kuratif, yaitu mengobati atau memperbaiki kondisi yang rusak agar pulih dan kembali pada kondisi normal.

3. Fungsi development, yaitu memelihara keadaan yang telah baik agar tetap baik dan mengembangkan supaya lebih baik.

Menurut Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah dalam bukunya “Bimbingan Konseling Islam di Sekolah Dasar”, disebutkan fungsi dari Bimbingan Agama Islam adalah :

1. Bimbingan berfungsi prefentif (pencegahan), yaitu usaha bimbingan yang ditujukan kepada jamaah yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Biasanya bimbingan ini diberikan dalam bentuk kelompok.

2. Bimbingan berfungsi kuratif (penyembuhan/korektif), yaitu usaha yang diberikan kepada jamaah yang mengalami kesulitan (sudah bermasalah) agar setelah menerima layanan bimbingan dapat memecahkan sendiri kesulitannya. Bimbingan yang bersifat kuratif biasanya diberikan secara individual dalam bentuk konseling.

3. Bimbingan bersifat preservatif/perseveratif (pemeliharaan/penjagaan), yaitu usaha bimbingan yang ditujukan kepada jamaah yang sudah dapat memecahkan masalahnya (setelah menerima layanan bimbingan yang bersifat kuratif) agar kondisi yang sudah baik tetap dalam kondisi yang baik.

4. Bimbingan berfungsi developmental (pengembangan), usaha bimbingan yang ditujukan kepada jamaah agar kemampuan yang dimiliki dapat berkembang atau ditingkatkan. Bimbingan ini menekankan pada pengembangan potensi yang dimiliki jamaah.

5. Bimbingan berfungsi distributive (penyaluran), usaha bimbingan yang ditujukan pada jamaah untuk membantu menyalurkan kemampuan atau skil yang dimiliki kepada pekerjaan yang sesuai.

6. Bimbingan berfungsi adaptif (pengadaptasian) yaitu fungsi bimbingan dalam hal ini membantu staf pembimbing untuk menyesuaikan strateginya dengan minat, kebutuhan serta kondisi jamaahnya.

7. Bimbingan berfungsi adjustif (penyesuaian), fungsi bimbingan dalam hal ini membantu jamaah agar dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam lingkungannya.

Metode Bimbingan Agama Islam  

Di bawah ini adalah beberapa metode yang umumnya digunakan dalam praktik bimbingan agama islam yang diungkap oleh Samsul Munir Amin dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islam”, yaitu :

1. Metode yang bersifat lahir, metode ini menggunakan alat yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan oleh klien, yaitu dengan menggunakan tangan dan lisan.

2. Metode yang bersifat batin, yaitu metode yang hanya dilakukan dalam hati dengan do’a dan harapan,namun tidak ada usaha dan upaya yang keras dan konkret, seperti dengan menggunakan potensi tangan dan lisan.

Meteri Bimbingan Agama Islam  

Materi Bimbingan Akidah

Cakupan materi bimbingan akidah meliputi :

1. Pemantapan pengenalan terhadap keeksistensian Allah SWT, dengan segala buktinya.

2. Pemantapan keyakinan bahwa alam ini beserta isinya adalah kepunyaan Allah SWT.

3. Pemantapan penerimaan hanya Allah SWT penguasa dan pemilik alam semesta.

4. Pemantapan penerimaan Allah SWT sebagai wali atau penolong dan hakim yang adil bagi makhluk Nya.

5. Pemantapan kepatuhan dan ketundukan kepada Allah SWT yang terurai dalam rukun iman.

Materi Bimbingan Syariah

Materi bimbingan syariah meliputi berbagai hal tentang keislaman yaitu berkaitan dengan aspek ibadah dan muamalah.

Materi Bimbingan Akhlak

Materi bimbingan akhlak merupakan bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada jamaah dengan harapan mampu mengarahkan perilaku jamaah yang madzmumah menuju akhlak yang mahmudah. Muatan materi akhlak yang diberikan mencakup: pertama, bertingkah laku yang baik terhadap Allah dengan carameningkatkan rasa syukur, kedua, bertingkah laku baik kepada sesame manusia meliputi: sikap toleransi, saling menyayangi, bertingkah laku baik kepada lingkungan, meliputi: memelihara dan melindungi lingkungan, dan tidak merusak keindahan lingkungan.

Related posts