Terciptanya Dunia | Terciptanya Alam Semesta | Awal Mula Dunia | Proses Terbentuknya Semesta | Terciptanya Jagat Raya |
Tanya : Bagaimana Terciptanya Alam Semesta?
Jawab : Terciptanya Alam Semesta
Para ilmuwan memperkirakan bahwa alam semesta tercipta sekitar 13.77 miliar tahun yang lalu. Kelahiran semesta diiringi dengan sebuah ledakan yang maha dahsyat, sehingga karena ledakan tersebut semesta memiliki keluasan yang sulit dihitung sebagaimana kita saksikan saat ini.
Edwin Hubble adalah seorang astronom berkebangsaan Amerika yang telah menemukan teori tekenal di bidang astronomi. Penemuan itu diungkapkan pada tahun 1929. Penemuan yang dilakukan Hubble terjadi ketika ia sedang melihat ujung spektrum dari cahaya bintang-bintang berubah menjadi merah dengan teleskop raksasa. Karena perubahan warna pada ujung bintang-bintang maka ia yakin bahwa bintang-bintang itu menjauh dari bumi.
Jauh sebelum penemuan bintang-bintang menjauh dari bumi, Hubble sudah menemukan penemuan lain yaitu galaksi dan bintang saling menjauh bukan hanya dari bumi saja. Dari penemuan galaksi dan bintang yang saling menjauh dan bintang-bintang bergerak menjauh dari bumi dapat disimpulkan bahwa secara tetap alam semesta bertambah luas.
Perumpamaan yang sesuai agar penemuan ini lebih mudah untuk dipahami adalah alam semesta diibaratkan seperti permukaan balon yang meledak. Kemudian, setiap bagian yang ada di permukaan balon saling berpisah yang diakibatkan karena terjadinya penggelembungan. Perumpamaan ini berlaku untuk alam semesta yang semakin luas sehingga semua objek di ruang angkasa saling terpisah.
Bertambah atau berkembangnya luas alam semesta membuktikan bahwa dalam hal waktu, alam semesta dapat bergerak mundur. Karena terbuktinya alam semesta bisa bergerak mundur maka dapat diartikan juga bahwa alam semesta berasal dari “titik tunggal”.
Dari perhitungan yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa “titik tunggal” merupakan semua zat atau materi yang ada di alam semesta dan memiliki volume nol dan kerapatan yang tidak terbatas. Ledakan dahsyat terjadi karena adanya ledakan yang berasal dari ledakan “titik tunggal” dengan volume nol. Hasil dari ledakan inilah yang menyebabkan alam semesta terbentuk.
Satuan teoretis yang dipakai untuk tujuan pemaparan adalah volume nol. Dalam ilmu pengetahuan ada yang namanya konsep ketiadaan. Konsep ini menyatakan adanya suatu titik yang bervolume nol. Karena adanya konsep ini maka dapat dikatakan bahwa alam semesta lahir dari konsep ketiadaan. Secara singkat alam semesta itu diciptakan.
Meluasnya alam semesta menjadi bukti bahwa alam semesta itu diciptakan dari konsep ketiadaan. Namun, baru pada abad ke-20 alam ada teori ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa alam semesta itu berkembang atau bertambah luas.