Ayat Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan

Ayat Ayat Al Quran

Ayat Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan | Ayat Tentang Godaan Setan | Surat Al Baqarah Ayat 34 | Surat Al Kahfi Ayat 50 dan 51 | Surat Taha Ayat 116 dan 117 | Bacaan | Latin | Terjemah | Makna | Arti | Tafsir |

Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan Surat Al Baqarah Ayat 34

Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 34  

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

Latin Surat  Al Baqarah Ayat 34

wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, abā wastakbara wa kāna minal-kāfirīn


Terjemah Surat  l Baqarah Ayat 34

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.

Makna Surat Al Baqarah Ayat 34

(Dan) ingatlah! (Ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam!”) Maksudnya sujud sebagai penghormatan dengan cara membungkukkan badan, (maka mereka pun sujud, kecuali Iblis) yakni nenek moyang bangsa jin yang ada di antara para malaikat, (ia enggan) tak hendak sujud (dan menyombongkan diri) dengan mengatakan bahwa ia lebih mulia daripada Adam (dan Iblis termasuk golongan yang kafir) dalam ilmu Allah Taala.

Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan Surat Al Kahfi Ayat 50

Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 50

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖۗ اَفَتَتَّخِذُوْنَهٗ وَذُرِّيَّتَهٗٓ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِيْ وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۗ بِئْسَ لِلظّٰلِمِيْنَ بَدَلًا

Latin Surat Al Kahfi Ayat 50

wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, kāna minal-jinni fa fasaqa ‘an amri rabbih, a fa tattakhiżụnahụ wa żurriyyatahū auliyā`a min dụnī wa hum lakum ‘aduww, bi`sa liẓ-ẓālimīna badalā

Terjemah Surat Al Kahfi Ayat 50

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim.

Makna Surat Al Kahfi Ayat 50

(Dan ingatlah ketika) lafal Idz dinashabkan oleh lafal Udzkur yang tidak disebutkan (Kami berfirman kepada para Malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam)” dengan cara membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepadanya, bukan dengan cara meletakkan kening (maka sujudlah mereka kecuali iblis, dia adalah segolongan dari jin) menurut suatu pendapat dikatakan bahwa iblis itu adalah sejenis malaikat. Berdasarkan pengertian ini maka istitsnanya adalah Muttashil. Menurut pendapat yang lain Istitsna ini adalah Munqathi’. Berdasarkan pengertian ini maka iblis adalah biang jin, ia mempunyai keturunan yang telah disebutkan sebelumnya, sedangkan Malaikat tidak mempunyai keturunan (maka ia mendurhakai perintah Rabbnya) artinya, iblis itu membangkang tidak mau taat kepada-Nya, karena ia tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. (Patutkah Engkau mengambil dia dan turunan-turunannya) pembicaraan ini ditujukan kepada Nabi Adam dan keturunannya, dan Dhamir Ha pada dua tempat kembali kepada iblis (sebagai pemimpin selain daripada-Ku) yang kemudian kalian taati mereka (sedangkan mereka adalah musuh kalian?) menjadi musuh. Lafal ‘Aduwwun berkedudukan menjadi Hal karena bermakna A’daa-an. (Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti Allah bagi orang-orang yang lalim) yakni iblis dan keturunannya untuk ditaati sebagai pengganti taat kepada Allah.

Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan Al Kahfi Ayat 51

Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 51

مَآ اَشْهَدْتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَا خَلْقَ اَنْفُسِهِمْۖ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّيْنَ عَضُدًا

Latin Surat Al Kahfi Ayat 51

mā asy-hattuhum khalqas-samāwāti wal-arḍi wa lā khalqa anfusihim wa mā kuntu muttakhiżal-muḍillīna ‘aḍudā

Terjemah Surat Al Kahfi Ayat 51

Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

Makna Surat Al Kahfi Ayat 51

Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong. Allah Swt. berfirman, “Mereka yang kalian jadikan sebagai pemimpin-pemimpin selain dari-Ku adalah hamba-hamba-Ku, sama seperti kalian; mereka tidak memiliki sesuatu pun. Dan Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi, dan mereka pada masa itu belum ada.” Allah Swt. berfirman, “Aku sendirilah yang menciptakan segala sesuatu seluruhnya, yang mengaturnya, dan yang menentukannya. Tiada seorang pun yang menyekutui-Ku dalam hal tersebut, tiada penasihat, dan tiada pula tandingan.” Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam Ayat yang lain melalui firman-Nya: Katakanlah, “Serulah mereka yang kalian anggap (sebagai tuhan-tuhan) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrah pun di langit dan di bumi; dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi, dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.


Dan tiadalah berguna syafa ‘at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu. (Saba’: 22-23), hingga akhir Ayat. Karena itulah disebutkan oleh firman selanjutnya: dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai pelindung. (Al-Kahfi: 51) Menurut Malik, yang dimaksud dengan ‘adudan ialah penolong atau pembantu.”

Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan Surat Surat Taha Ayat 116

Bacaan Surat Surat Taha Ayat 116

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَ اَبٰى ۗ

Latin Surat Surat Taha Ayat 116

wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīsa abā

Makna Surat Surat Taha Ayat 116

“Dan (ingatlah) tatkala Kami katakan kepada malaikat-malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam.”

Di dalam syari’at Islam, kita dilarang oleh Allah bersujud kepada siapa pun jua, kecuali kepada Allah sahaja. Jika kita menghormat kepada orang yang patut dihormati, (tahiyyah), cukuplah dengan merundukkan kepala sedikit, jangan sampai batas ruku’. Sedangkan batas ruku’ lagi haram, apatah lagi sujud. Tetapi malaikat disuruh sujud, menimbulkan kepada kita dua kesan. Pertama mereka adalah melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah sendiri. Kalau Allah sendiri yang memerintahkan, walaupun Adam itu makhluk jua, salahlah malaikat kalau sujud itu tidak mereka laksanakan. Kesan kedua ialah bahwa kita tidak boleh lupa bahwa malaikat itu adalah bangsa Nur, atau cahaya. Dalam Ayat-Ayat yang lain Allah mengatakan bahwa segala isi langit dan isi bumi, sampai kepada gunung-gunung dan kayu di hutan, sujud kepada Allah. Tentu saja sujud menurut cara dan kemungkinan masing-masing. Karena yang dimaksud dengan sujud ialah ketundukan dan kepatuhan.

Ayat-AyatTentangperintahkepadamalaikat supaya sujud kepada Adam ini diceritakan di dalam Al-Qur’an sampai tujuh kali.

1. Surah al-Baqarah (Madinyah) Ayat 30 sampai 38.

2. Surah al-A’raaf (Makkiyah) Ayat 11 sampai 27.

3. Surah al-Hijr (Makkiyah) Ayat 28 sampai 43.

4. Surah al-Israa’ (Makkiyah) Ayat 61 sampai 65.

5. Surah al-Kahf (Makkiyah) Ayat 50 sampai 51.

6. Surah Thaahaa (Makkiyah) Ayat 115 sampai 123.

7. Surah Shaad (Makkiyah) Ayat 71 sampai 85.

Sampai tujuh kali kisah ini diulang-ulang dalam Ai-Qur’an dan yang paling banyak wahyu mengenai ini diturunkan di Mekah. Hikmahnya ialah untuk menanamkan dalam jiwa manusia bahwa manusia ini, sebagai keturunan dari Adam, telah lebih dimuliakan oleh Allah, diangkat dan diangkut mereka di darat dan di laut, diberi mereka rezeki yang baik-baik dan dilebihkan mereka daripada kebanyakan makhluk di muka bumi ini, sampai pun kepada manusia pertama itu malaikat-malaikat diperintahkan sujud. (Ini tersebut di dalam surah al-Israa’ Ayat 70). Dan diulang-utangkan kisah ini sampai tujuh kali, supaya mengertilah manusia bahwa dalam kedudukannya yang mulia di sisi Allah itu, mereka mempunyai musuh yang besar turun-temurun yang selalu hendak memerdayakan mereka, yaitu Iblis. Agar mereka selalu awas dan menjaga diri. Ituiah sebabnya maka di ujung Ayat 116 ini ditegaskan,

“Maka bensujudlah nteneka semuanya yaitu malaikat-malaikat itu, “kecuali Iblis; Dia enggan.”

Di surah ini tidak diterangkan apa sebab Iblis itu enggan. Di dalam surah al-Baqarah Ayat 34 diterangkan sebabnya. “Dia enggan dan menyombongkan diri.” Alasan yang menyebabkan dia sombong dijelaskan pula di dalam surah al-A’raaf, Ayat 12, “Saya lebih mulia daripada dia; Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan dia dari tanah.” Demikian juga alasan kesombongannya yang diterangkan Allah pada surah al-Hijr Ayat 33, “Aku tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau jadikan dari tanah kering, dari tempaan tanah hitam yang berubah bau.”

Ayat Al Quran Tentang Godaan Setan Surat Surat Taha Ayat 117

Bacaan Surat Surat Taha Ayat 117

فَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اِنَّ هٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقٰى

Latin Surat Surat Taha Ayat 117

fa qulnā yā ādamu inna hāżā ‘aduwwul laka wa lizaujika fa lā yukhrijannakumā minal-jannati fa tasyqā

Terjemah Surat Surat Taha Ayat 117

Kemudian Kami berfirman, “Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.

Makna Surat Surat Taha Ayat 117

“Maka berkatalah Kami, “Hai Adam! Sesungguhnya dia ini adalah musuhmu dan musuh bagi istrimu”

Keengganan dari Iblis melakukan perintah Allah untuk bersujud itu telah jelas yang menjadi sebabnya, yaitu kesombongan. Dan kesombongan itu tidaklah akan berhenti hingga itu saja. Dia akan menimbulkan akibat lebih jauh, yaitu benci dan dengki. Oleh karena sombong yang mengakibatkan benci dan dengki itu, dia akan berusaha melampiaskan nafsu benci dan dengkinya dengan berbagai cara. Sebab itu maka lawan yang dipandangnya rendah dari dia itu akan dimusuhinya. Inilah yang diperingatkan Allah kepada Adam, sebagai manusia pertama datang ke dunia, manusia yang belum berpengalaman.

Itulah peringatan Allah yang pertama kepada Adam, dan akan menjadi perbandingan terus-menerus bagi manusia selama berada dalam dunia ini. Yaitu bahwa Iblis sejak semula telah menyatakan sikap kesombongan, yang berarti bahwa dia akan memusuhi terus-menerus. Dikatakan kepada Adam bahwa Iblis itu akan menjadi musuhnya dan musuh istrinya. Artinya ialah bahwa Iblis akan jadi musuh segala manusia, laki-laki dan perempuan. Yang permusuhan itu telah tumbuh sejak semula, supaya dia awas. Maka diperingatkan Allah selanjutnya.”Maka janganlah (sampai) dia keluarkan kalian keduanya dari dalam surga “ yaitu dengan segala macam tipu dan daya, bujuk dan rajlu, sehingga engkau lupa atau

lalai akan janjimu dengan Allah, lalu karena tipu dayanya itu engkau tercampak dari surga ini:

“Karena engkau akan sengsara dibuatnya.”

Kalau kiranya engkau sampai tercampak keluar dari dalam surga, engkau akan sengsara, hidupmu akan sukar. Dalam surga ini engkau banyak mendapat karunia dari Allah.

Related posts