Apa itu Penyakit ‘Ain dalam Islam? Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa itu Penyakit 'Ain dalam Islam? Ini Penjelasan Lengkapnya
Apa itu Penyakit 'Ain dalam Islam? Ini Penjelasan Lengkapnya

WISLAH.COM – Tulisan berjudul “Apa itu Penyakit ‘Ain dalam Islam?” ini, memuat penjelasan mendalam tentang fenomena ‘Ain dalam ajaran Islam. Artikel ini berusaha memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai definisi, contoh kasus, bahaya, serta cara menghindari dan mengobati penyakit ‘Ain, lengkap dengan doa-doa yang dianjurkan untuk perlindungan dari ‘Ain.

Dalam ajaran Islam, konsep ‘Ain adalah salah satu kekuatan supranatural yang dipercayai dapat membawa dampak negatif. Artikel ini juga merujuk pada pandangan para ulama serta berbagai hadis yang mendukung keberadaan ‘Ain, sebagai langkah untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan detail mengenai fenomena ini.

A. Apa itu Penyakit ‘Ain dalam Islam?

Penyakit ‘Ain adalah fenomena supranatural dalam ajaran Islam yang mengacu pada pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh pandangan mata seseorang yang disertai dengan rasa iri atau takjub. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menegaskan bahwa ‘Ain itu nyata dan bisa mendahului takdir. Para ulama mengartikan ‘Ain sebagai pandangan yang disertai dengan rasa hasad atau kagum yang dapat membawa mudarat kepada orang yang dipandang. Contoh hadis yang mendukung adalah: “Al-‘Ain itu nyata, kalau saja ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya ‘Ain akan mendahuluinya” (HR Muslim).


Menurut Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany dalam kitabnya Fath al-Bari, ‘Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya. Sedangkan menurut Al-Munawi dalam kitabnya Faid al-Qadir, ‘Ain adalah pandangan pada sesuatu dalam keadaan lalai dengan rasa kagum kepadanya atau rasa dengki tanpa disertai berdzikir kepada Allah. Dari dua pengertian ini, kita dapat memahami bahwa ‘Ain ada dua macam, yaitu pandangan dari orang yang memiliki tabiat buruk dan pandangan kekaguman yang tidak disertai dengan berdzikir.

B. Contoh Penyakit ‘Ain dalam Islam

Salah satu contoh klasik dari penyakit ‘Ain adalah kejadian yang menimpa sahabat Nabi, Sahl bin Hanif. Ketika sahabat Amir bin Rabiah terkagum-kagum melihat kebersihan tubuh Sahl bin Hanif, seketika itu Sahl pingsan. Rasulullah SAW kemudian meruqyah Sahl dan bersabda agar setiap orang yang melihat sesuatu yang mengagumkan untuk mendoakan keberkahan. Kisah ini menunjukkan betapa nyata dan berbahayanya pengaruh ‘Ain.

Contoh lain yang sering disebutkan adalah dari Imam Asmu’i yang menceritakan seorang pria dengan kemampuan ‘Ain yang mampu mempengaruhi keadaan hanya dengan pandangan matanya. Kisah ini menambah bukti bahwa ‘Ain bisa membawa dampak yang sangat serius bahkan terhadap hewan atau benda.

C. Bahaya Penyakit ‘Ain dalam Islam

Bahaya ‘Ain dalam Islam sangat serius karena dapat menyebabkan berbagai macam kerugian, mulai dari sakit fisik hingga kematian. Rasulullah SAW sendiri menjadikan ‘Ain sebagai sesuatu yang perlu diwaspadai dan memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit ini. ‘Ain tidak hanya dapat membahayakan individu tetapi juga dapat mempengaruhi benda-benda di sekitar orang yang terkena pandangan ‘Ain.


Efek dari terkena pandangan ‘Ain ini bermacam-macam ada yang bisa membuat orang yang dipandang langsung sakit, celaka, atau bahkan bisa sampai menyebabkan kematian. Seperti kejadian di zaman Rasulullah, yaitu ketika sahabat Amir bin Rabiah mandi bersama Sahabat Sahl bin Hanif. Amir bin Rabiah terkagum-kagum saat melihat badan Sahl bin Hanif yang putih dan bersih, seketika itu Sahl bin Hanif pingsan, para sahabat yang lain akhirnya memanggil Rasulullah ﷺ. Setelah meruqyah Sahl bin Hanif, beliau bersabda: “Ketika salah satu di antara kalian kagum saat melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena ‘ain itu nyata” (HR Nasa’i dan Hakim).

D. Cara Menghindari Penyakit ‘Ain

Untuk menghindari penyakit ‘Ain, Islam menganjurkan beberapa langkah pencegahan seperti berdoa memohon perlindungan kepada Allah, membaca doa-doa khusus, dan tidak memamerkan kekayaan atau kelebihan secara berlebihan. Penting juga untuk selalu berdzikir dan mengingat Allah ketika melihat sesuatu yang mengagumkan agar tidak menimbulkan mudarat bagi orang lain.

Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melindungi diri dari penyakit ‘Ain adalah: “A’udzu bikalimatillah al-tammati min kulli syaitanin wa hammatin wa min kulli ‘ainin lammah” yang berarti “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan, binatang beracun, dan pandangan mata yang membawa keburukan” (HR al-Bukhari). Selain itu, mengucapkan “MasyaAllah” ketika melihat sesuatu yang mengagumkan juga dianjurkan untuk mencegah dampak ‘Ain.

E. Cara Mengobati Penyakit ‘Ain

Jika seseorang sudah terkena penyakit ‘Ain, maka ruqyah syar’iyyah adalah salah satu metode yang dianjurkan dalam Islam. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah cara yang efektif untuk mengobati penyakit ‘Ain. Selain itu, air yang telah dibacakan doa-doa juga dapat digunakan untuk menyembuhkan orang yang terkena ‘Ain.

Proses ruqyah ini melibatkan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan, seperti Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas. Selain itu, penggunaan air yang telah dibacakan ayat-ayat ruqyah juga sering kali dianjurkan sebagai sarana untuk menyembuhkan orang yang terkena ‘Ain. Rasulullah SAW sendiri sering kali menggunakan metode ini untuk menyembuhkan para sahabat yang terkena ‘Ain.

F. Doa untuk Penyakit ‘Ain

Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melindungi diri dari penyakit ‘Ain adalah: “A’udzu bikalimatillah al-tammati min kulli syaitanin wa hammatin wa min kulli ‘ainin lammah” yang berarti “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan, binatang beracun, dan pandangan mata yang membawa keburukan” (HR al-Bukhari).

Selain doa ini, terdapat juga beberapa doa lain yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk perlindungan dari ‘Ain, seperti doa berikut: “Bismillah ar-Rahman ar-Rahim, Allahumma inni a’udzu bika min shari kulli shai’in wa ‘ainin lammah.” Doa-doa ini dianjurkan untuk dibaca secara rutin, terutama ketika merasa ada potensi terkena ‘Ain.

Penutup:

Penyakit ‘Ain merupakan fenomena yang nyata dalam ajaran Islam dan memiliki dampak yang berbahaya bagi yang terkena. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memahami dan mengamalkan doa-doa serta tindakan pencegahan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri kita dan orang-orang yang kita cintai dari pengaruh buruk ‘Ain. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala bentuk keburukan. Wallahu a’lam.

Related posts