Wislahcom | Referensi | : Adu domba merupakan salah satu contoh prilaku yang mencerminkan keburukan dalam bersikap. Hal itu menimbulkan orang-orang memperbincangkan keburukan orang lain tanpa mengklarifikasinya.
Adu domba juga merupakan sikap negatif yang berkenaan dengan interaksi dan kontak sosial dengan orang lain. Oleh karenanya, kita harus mengupayakan untuk menghindari sikap adu domba guna menjaga keharmonisan dalam persaudaraan.
Masih bingung tentang adu domba?
Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Adu Domba, Pengertian Adu Domba Menurut Para Ulama dan Adu Domba dalam Pandangan Islam.
Pengertian Adu Domba
Adu domba juga disebut dengan namimah. Dalam KBBI, adu domba adalah menjadikan berselisih di antara pihak yang sepaham.
Pengertian Adu Domba Menurut Para Ulama
- Menurut al-Baghawi, adu domba adalah mengutip suatu perkataan dengan tujuan untuk mengadu antara seseorang dengan si pembicara.
- Menurut Imam al-Ghazali, adu domba adalah mengungkapkan sesuatu yang tidak suka untuk diungkap baik oleh orang yang mengungkapkan, orang yang diungkap, atau pun orang yang mendengar ungkapan tersebut, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan, baik berupa aib atau pun pujian.
Adu Domba dalam Pandangan Islam
Islam melarang umatnya melakukan adu domba karena menghancurkan hubungan yang sudah terbangun kokoh sehingga perintah untuk saling mengenal dan saling berbuat baik akan ditinggalkan. Selain hubungan yang akan hancur, adu domba akan memberikan beberapa dampak negatif lainnya, yaitu:
- Mendapatkan siksa dan dosa
Rasulullah Saw mengajarkan sahabatnya untuk tidak melakukan adu domba. Sikap itu akan membawa dosa dan siksa pada pelakunya dan kehancuran bagi orang-orang yang diadu domba. Rasulullah Saw bersabda: “Dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah Saw melewati sebuah kebun di Madinah atau Makkah beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi bersabda, “Keduanya sedang disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena masalah yang sulit untuk ditinggalkan”. Kemudian beliau kembali bersabda, “Mereka tidaklah disiksa karena dosa yang mereka anggap dosa besar. Orang yang pertama tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya sendiri. Sedangkan orang kedua suka melakukan adu domba”. (HR. Bukhari).
- Merupakan hamba yang buruk
Umat Islam diperintahkan untuk senantiasa berbuat baik dan menjaga hubungan dengan manusia lainnya. Hal itu menjadikan kita seorang muslim sejati. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang muslim (yang baik) adalah seseorang, yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya. (HR. Bukhari).
- Menimbulkan sikap saling membenci
Sikap adu domba akan menghancurkan hubungan manusia. Dalam proses hancurnya hubungan manusia, sikap saling membenci akan ada sebagai perantaranya. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain, dia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh), barang siapa yang memenuhi keperluan saudaranya (Muslim) niscaya Allah akan memenuhi keperluannya, barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim niscaya Allah akan menghilangkan kesusahan-kesusahannya pada Hari Kiamat, dan barang siapa menutupi aib seorang Muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya pada Hari Kiamat”. (HR. Bukhari dan Muslim).