5 Contoh Pengalaman Berorganisasi Pendidikan Guru Penggerak

Guru Penggerak

Contoh Pengalaman Berorganisasi Pendidikan Guru Penggerak: Pengalaman berorganisasi dalam pendidikan guru penggerak memiliki peran penting dalam menilai kualifikasi seorang calon guru. Dalam proses pendaftaran, calon guru penggerak diminta untuk memasukkan pengalaman berorganisasi yang relevan. Artikel ini akan membahas lima contoh pengalaman berorganisasi pendidikan guru penggerak sebagai referensi dan inspirasi bagi mereka yang tengah melamar posisi ini.

A. Mengisi Data Pengalaman Mengikuti Organisasi

Sebelum calon guru penggerak memasukkan pengalaman berorganisasi, langkah awal adalah melengkapi informasi umum dan pengalaman mengikuti pelatihan. Setelah itu, mereka dapat melanjutkan dengan mengisi data pengalaman berorganisasi. Prosesnya sebagai berikut:

  1. Klik modul Pengalaman Berorganisasi dan pilih tombol “Tambah.”
  2. Bacalah instruksi yang ada untuk memahami proses lebih baik.
  3. Isi data sesuai dengan kolom yang tersedia.

B. Contoh Pengalaman Berorganisasi

Pada tahap ini, calon guru penggerak diharapkan untuk menjelaskan pengalaman berorganisasi mereka. Berikut adalah contoh-contoh pengalaman yang bisa dijadikan referensi:


Baca Juga : Ini Contoh LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Siklus 2 (PPG Daljab 2023)

Contoh 1:

Saya mengikuti beberapa organisasi, termasuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Forum Guru Muhammadiyah (FGM), dan Persatuan Guru Kota Malang (PGKM). Dalam MGMP, saya memegang peran sebagai bendahara dan selalu siap saat ada event. Selain itu, saya juga menjadi sukarelawan, mengajar rekan guru yang belum terbiasa memakai Microsoft Word. Sebagai anggota FGM dan PGKM, saya aktif ikut rapat dan memberi usulan untuk kemajuan organisasi dan sekolah.

Contoh 2:

Saya mengikuti beberapa organisasi saat kuliah, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BTM) yang merupakan organisasi kerohanian bagi mahasiswa Muslim. Selain itu, saya juga terlibat dalam organisasi nasional di bawah yayasan NU, yang mengajarkan saya tentang politik organisasi dan bagaimana mengadakan event nasional. Selain itu, saya juga bergabung dengan organisasi sosial berfokus pada pendidikan dan organisasi budaya yang mengadakan beragam acara budaya lokal dan internasional.

Contoh 3:


Saya memiliki pengalaman berorganisasi di bidang pendidikan melalui program “Guru Muda” yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Anak Bangsa (YPAB). Sebagai relawan dalam program ini, saya bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak sekolah dasar dari keluarga kurang mampu. Selama menjadi bagian dari program ini, saya berhasil meningkatkan prestasi belajar anak-anak tersebut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di komunitas kami.

Contoh 4:

Selama kuliah, saya aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang fokus pada peningkatan minat baca anak-anak sekolah dasar di sekitar kampus kami. Saya terlibat dalam mengelola perpustakaan komunitas dan mengadakan kegiatan literasi. Selain itu, saya juga menjadi koordinator kegiatan donor buku untuk anak-anak di daerah sekitar. Melalui pengalaman ini, saya belajar bagaimana mendidik dan menginspirasi anak-anak melalui buku-buku yang mereka baca.

Contoh 5:

Saya pernah menjadi bagian dari sebuah tim pengembangan kurikulum di sekolah tempat saya mengajar. Sebagai anggota tim, saya terlibat dalam merancang materi pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Saya juga membantu mengorganisir pelatihan guru tentang penerapan kurikulum yang baru. Dampaknya terasa ketika hasil belajar siswa meningkat dan metode pembelajaran yang lebih menarik diterapkan di sekolah kami.

Dengan contoh-contoh pengalaman berorganisasi di atas, diharapkan calon guru penggerak dapat memahami pentingnya keterlibatan dalam organisasi pendidikan dan bagaimana pengalaman tersebut dapat menjadi nilai tambah dalam menjalani peran sebagai guru penggerak. Kesadaran akan relevansi pengalaman dan dampak positif yang dihasilkan adalah faktor kunci dalam mendapatkan posisi ini.

C. Relevansi Pengalaman Berorganisasi

Penting bagi calon guru penggerak untuk mencantumkan pengalaman yang relevan dengan posisi yang mereka lamar. Hal ini akan meningkatkan nilai calon guru penggerak dalam proses seleksi.

D. Menyertakan Bukti dari Organisasi

Untuk menambah penilaian, calon guru penggerak sebaiknya melampirkan surat bukti dari organisasi yang mencakup kop surat dan stempel organisasi.

Penutup

Pengalaman berorganisasi dalam pendidikan guru penggerak adalah aspek penting yang dianggap dalam penerimaan calon guru penggerak. Dengan referensi dari contoh pengalaman di atas, calon guru penggerak dapat mempersiapkan pengalaman mereka dengan baik dalam proses pendaftaran. Ingatlah, kontribusi dan relevansi pengalaman dalam organisasi sangat diperhatikan, dan penyertaan bukti dari organisasi akan meningkatkan peluang kesuksesan dalam melamar posisi ini.

Related posts